Berdasarkan keterangan tertulis dari PT GMF AeroAsa yang diterima di Batam, penandatanganan pada Selasa (4/4) di Hangar 4 GMF, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tindak lanjut kerja sama GMF sebelumnya dengan BP Batam untuk penggunaan lahan di kawasan Bandara Internasional Udara Hang Nadim, Batam.
Sekretaris Perusahaan PT GMF AeroAsia, Aryo Widjoseno, mengatakan, kerja sama strategis ini diawali studi kelayakan yang dikerjakan bersama yang nantinya akan menjadi dasar kelanjutan kerja sama dalam pengembangan MRO.
Pemilihan lokasi di Batam dilandasi oleh letak geografisnya dekat dengan Singapura yang merupakan hub Aviasi di kawasan Asia Tenggara.
Pada kesempatan yang sama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia dan perusahaan MRO asal Eropa AFI KLM Engineering & Maintenance (AFI KLM E&M) juga menandatangani nota kesapahaman kerja sama dalam peningkatan kapabilitas kedua pihak sebagai perusahaan MRO.
Nota kesepahaman ini ditandatangani Pelaksana Tugas Direktur Utama PT GMF, I Wayan Susena, Group EVP AFI KLM E&M, Anne Brachet, serta EVP KLM E&M, Ton Dortmans.
PT GMF dan AFI KLM E&M fokus pada pengembangan kerjasama dalam penyelenggaraan pelatihan untuk masing-masing pihak, teknologi prognostik, integrasi sistem dan pertukaran data. Sebagai komitmen kesepemahaman, GMF menyediakan ruang di Hangar 4 PT GMF, untuk digunakan para ahli dari AFI KLM E&M.
Nota kesepahaman ini lanjutan dari kerja sama yang dijalin pada Singapore Airshow 2016 lalu.
Dari perjanjian kerja sama itu, PT GMF telah menyelesaikan pekerjaan perawatan pesawat, komponen dan mesin Boeing 747-400 milik KLM pada 2016.
Susena mengatakan, PT GMF sangat antusias dengan kerjasama lanjutan ini.
"Bersama dengan AFI KLM E&M, GMF dapat memperkuat posisinya di kawasan Asia Pasifik. Di samping itu kerja sama ini juga dapat mempercepat langkah GMF mencapai visinya menjadi Top 10 MRO di dunia," kata dia.
Dia juga ingin kerja sama ini diharapkan dapat menuai nilai positif seiring rencana GMF untuk melakukan penawaran publik perdananya di triwulan ketiga 2017.
Selain itu dengan kemitraan strategis lewat MoU ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kedua belah pihak.
Brachet mengatakan, kemampuan GMF dan AFI KLM E&M dapat membantu memperkuat posisinya di kawasan Asia Pasifik.
Dia menambahkan, MoU ini membantu AFI KLM E&M dalam merambah pasar Asia. "Keberadaan PT GMF di kawasan strategis Asia menjadi penting bagi kami. Bersama dengan GMF, kami dapat melayani pelanggan dari Asia," kata dia.
Sementara itu Dortmans mengatakan, mereka sudah menjalin kerja sama yang baik dengan PT GMF dalam berbagai sektor perawatan pesawat.
"Kerja sama yang kami sudah jalin dengan GMF sangatlah baik, oleh karena itu kami tertarik untuk menjalin kerja sama dan sinergi dalam hal yang baru bersama-sama," kata dia.