"Mari secara bersama-sama kita perangi impor dan tengkulak-tengkulak, supaya Indonesia bisa mandiri dan nihil impor beras. Indonesia memiliki lahan yang sangat bagus dan luas untuk diberdayakan dan dijadikan sebagai lahan pertanian," kata Mulyono, di Siak, Rabu.
Indonesia memiliki penduduk yang banyak, dan juga punya lahan yang luas dan subur, tetapi ketika berbicara soal beras, negara ini mengimpor akibat dari tidak adanya ketahanan pangan.
"Namun berkat kerja sama dan kerja keras dari petani, tahun ini Indonesia tidak lagi mengimpor beras. Jika pahlawan Indonesia sekarang ini adalah petani, kalau di TNI AD, pahlawan-pahlawan tentara adalah babinsa-babinsa yang kuat dalam membantu petani," ungkapnya.
Dia juga mengajak kepala daerah yang hadir dalam acara penanaman padi dan jagung di Kecamatan Bunga Raya tersebut untuk menggali potensi-potensi yang ada di wilayah masing-masing dalam mewujudkan nawacita swasembada pangan.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, pada periode 25 Maret 2017 telah terserap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton beras, meningkat tajam dari periode yang sama tahun 2016.
"Bahkan di daerah-daerah perbatasan sekarang ini sudah menjual beras dengan harga murah. Artinya cita-cita untuk swasembada pangan mulai terwujud. Begitu juga dengan jagung, pada 2016 kita sudah bisa menekan impor hingga 66 persen, dan tahun ini kita targetkan nol persen impor jagung," kata Mulyono.
Dia juga menerangkan, Bulog telah berjanji akan membeli harga gabah dengan kualitas apapun. TNI AD dan Bulog akan terus mengawal semuanya dengan masyarakat dan penyuluh pertanian juga yang ikut andil.