Presiden Barcelona 2003-2010 puji PSSI
4 April 2017 15:17 WIB
Mantan Presiden FC Barcelona Joan Laporta (tengah) memberikan keterangan disaksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kanan), KASAD Jenderal Mulyono (kedua kanan), Founder Artha Graha Tomy Winata (kiri) dan Pengurus PS TNI Theo (kedua kiri) usai melihat latihan PS TNI di Lapangan Atang Sutresna, Komplek Kopassus, Cijantung, Jakarta, Minggu (2/4/2017). Joan Laporta yang hadir atas undangan Tomy Winata, berbagi pengalaman kepada manajemen dan pemain PS TNI. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Barcelona periode 2003-2010 Joan Laporta memuji keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menunjuk Luis Milla sebagai pelatih tim nasional Indonesia.
Milla, yang semasa aktif pernah berkiprah di Barcelona dan Real Madrid, dianggap Laporta bisa membantu Indonesia menemukan kekhasan filosofi sepak bolanya.
"Pemilihan Luis Milla itu langkah cerdas dalam rangka menemukan gaya bermain sepak bola Indonesia," kata dia ketika bertemu dengan Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi di Markas Kostrad, Jakarta, Selasa.
Baca juga: (Penguasaan bola masuk kurikulum PSSI)
Dikutip dari keterangan tertulis PSSI, Joan Laporta bahkan yakin cara bermain Barcelona, "tiki-taka", bisa diwujudkan di Indonesia.
Strategi yang bertumpu pada penguasaan bola, penempatan posisi dan operan-operan pendek ini sudah memberikan Barcelona beragam gelar dan karenanya juga diadaptasi ke gaya bermain Spanyol.
"Spanyol juara dunia pada tahun 2010 di Afrika Selatan dengan para pemain dan filosofi Barcelona. Saya percaya itu juga bisa diterapkan di Indonesia," tutur pria asli Catalan ini.
Baca juga: (Tanpa Messi, Barcelona bantai Granada 4-1)
Adapun Joan Laporta datang bertatap muka dengan petinggi PSSI bersama Presiden klub sepak bola Spanyol, Valencia, Peter Lim.
Peter sendiri menganggap Indonesia merupakan negara dengan potensi yang sangat besar di dunia sepak bola. Sebab itu, dia menyatakan siap membantu mengembangkannya.
"Pasar sepak bola Indonesia sangat besar dengan pendukung yang begitu bergairah dan luar biasa," ujar pria Singapura tersebut.
Baca juga: (Kenali Liga 1 melalui enam poin penting)
Milla, yang semasa aktif pernah berkiprah di Barcelona dan Real Madrid, dianggap Laporta bisa membantu Indonesia menemukan kekhasan filosofi sepak bolanya.
"Pemilihan Luis Milla itu langkah cerdas dalam rangka menemukan gaya bermain sepak bola Indonesia," kata dia ketika bertemu dengan Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi di Markas Kostrad, Jakarta, Selasa.
Baca juga: (Penguasaan bola masuk kurikulum PSSI)
Dikutip dari keterangan tertulis PSSI, Joan Laporta bahkan yakin cara bermain Barcelona, "tiki-taka", bisa diwujudkan di Indonesia.
Strategi yang bertumpu pada penguasaan bola, penempatan posisi dan operan-operan pendek ini sudah memberikan Barcelona beragam gelar dan karenanya juga diadaptasi ke gaya bermain Spanyol.
"Spanyol juara dunia pada tahun 2010 di Afrika Selatan dengan para pemain dan filosofi Barcelona. Saya percaya itu juga bisa diterapkan di Indonesia," tutur pria asli Catalan ini.
Baca juga: (Tanpa Messi, Barcelona bantai Granada 4-1)
Adapun Joan Laporta datang bertatap muka dengan petinggi PSSI bersama Presiden klub sepak bola Spanyol, Valencia, Peter Lim.
Peter sendiri menganggap Indonesia merupakan negara dengan potensi yang sangat besar di dunia sepak bola. Sebab itu, dia menyatakan siap membantu mengembangkannya.
"Pasar sepak bola Indonesia sangat besar dengan pendukung yang begitu bergairah dan luar biasa," ujar pria Singapura tersebut.
Baca juga: (Kenali Liga 1 melalui enam poin penting)
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: