Warga Banyumas agar waspadai puting beliung saat pancaroba
4 April 2017 12:10 WIB
Sejumlah warga berada di antara bangunan rumah terdampak angin puting beliung di desa Terung, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (16/2/2017). Sekitar 250 rumah di wilayah itu mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung yang terjadi pada Rabu (15/2/2017). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Purwokerto (ANTARA News) - Warga Banyumas agar terus mewaspadai bencana angin langkisau atau puting beliung saat pancaroba, kata pejabat setempat.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo di Purwokerto, Selasa, mengatakan, "Saat masa pancaroba, potensi terjadinya angin puting beliung atau langkisau cukup tinggi, seperti yang terjadi pada Senin petang di Desa Mandirancan, RT 04 RW 01, Kecamatan Kebasen."
Menurut dia, hujan lebat yang disertai angin kencang atau puting beliung menumbangkan pohon Albasia sehingga menimpa rumah Sudir (65) dan Sukono. Akibatnya,kedua rumah tersebut mengalami kerusakan.
Ia mengimbau warga untuk memangkas ranting-rating pohon yang sekiranya membahayakan sehingga dapat mengurangi risiko tumbang akibat angin kencang.
"Selain angin puting beliung, intensitas terjadinya petir saat masa pancaroba juga cukup tinggi. Oleh karena itu, kami mengimbau warga untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir saat masa pancaroba," katanya.
Sementara di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas, sebatang pohon santan berdiameter 2 meter tumbang akibat angin kencang pada Senin (3/4) petang sehingga menimpa bangunan tempat menginap para peziarah dan pintu gerbang menuju makam Panembahan Mbah Agung.
"Bangunan makam memang masih utuh, hanya pintu gerbang dan tempat menginap untuk peziarah yang rusak berat. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) kemungkinan untuk perbaikan dan menghimpun swadaya masyarakat," kata Sekretaris Kecamatan Rawalo Wakhyono.
Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas terkait penanganan terhadap pohon yang tumbang.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo memprakirakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya memasuki masa pancaroba pada bulan April-Mei.
"Saat masa pancaroba, peluang terjadinya angin puting beliung cukup tinggi. Oleh karena itu, kami imbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir," katanya.
Angin puting beliung biasanya ditandai dengan kondisi cuaca cerah dan terasa panas pada pagi hari, katanya juga.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo di Purwokerto, Selasa, mengatakan, "Saat masa pancaroba, potensi terjadinya angin puting beliung atau langkisau cukup tinggi, seperti yang terjadi pada Senin petang di Desa Mandirancan, RT 04 RW 01, Kecamatan Kebasen."
Menurut dia, hujan lebat yang disertai angin kencang atau puting beliung menumbangkan pohon Albasia sehingga menimpa rumah Sudir (65) dan Sukono. Akibatnya,kedua rumah tersebut mengalami kerusakan.
Ia mengimbau warga untuk memangkas ranting-rating pohon yang sekiranya membahayakan sehingga dapat mengurangi risiko tumbang akibat angin kencang.
"Selain angin puting beliung, intensitas terjadinya petir saat masa pancaroba juga cukup tinggi. Oleh karena itu, kami mengimbau warga untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir saat masa pancaroba," katanya.
Sementara di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas, sebatang pohon santan berdiameter 2 meter tumbang akibat angin kencang pada Senin (3/4) petang sehingga menimpa bangunan tempat menginap para peziarah dan pintu gerbang menuju makam Panembahan Mbah Agung.
"Bangunan makam memang masih utuh, hanya pintu gerbang dan tempat menginap untuk peziarah yang rusak berat. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) kemungkinan untuk perbaikan dan menghimpun swadaya masyarakat," kata Sekretaris Kecamatan Rawalo Wakhyono.
Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas terkait penanganan terhadap pohon yang tumbang.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo memprakirakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya memasuki masa pancaroba pada bulan April-Mei.
"Saat masa pancaroba, peluang terjadinya angin puting beliung cukup tinggi. Oleh karena itu, kami imbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir," katanya.
Angin puting beliung biasanya ditandai dengan kondisi cuaca cerah dan terasa panas pada pagi hari, katanya juga.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: