Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mengharapkan Presiden Joko Widodo menentukan pilihan terbaik dari tiga calon hakim konstitusi yang diberikan panitia seleksi kepada Presiden.

"Jadi tergantung kepada Presiden untuk menentukan siapa yang paling pas. Yang jelas yang perlu saya sampaikan di sini adalah pansel meminta juga "background check" di KPK," kata Syarif di Jakarta, Senin.

Selain di KPK, Syarif mengungkapkan bahwa tiga calon hakim konstitusi itu juga sudah melewati "background check" di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kejaksaan Agung, dan bahkan masyarakat.

"Jadi saya berharap bahwa Presiden bisa menentukan pilihan yang terbaik dari ketiga itu," ucap Syarif.

Presiden Joko Widodo menerima Panitia Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) di Istana Merdeka Jakarta, Senin, yang dipimpin ketuanya Harjono sekitar pukul 10.00 WIB.

Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Selain ketuanya, keempat anggota tim Pansel Hakim MK juga hadir, yakni Todung Mulya Lubis, Sukma Violetta, Ningrum Natasya Sirait, dan Maruarar Siahaan.

Pansel Hakim MK telah menentukan tiga nama calon hakim konstitusi dan diberikan kepada Sekretariat Negara untuk dipilih oleh Presiden Jokowi.

Pansel Hakim MK membuka seleksi Hakim Konstitusi untuk menggantikan posisi Patrialis Akbar yang diberhentikan dengan tidak hormat setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK akibat kasus suap uji materi di MK.