Mogadishu (ANTARA News) - Seorang wartawan Somalia yang diculik pada Sabtu (1/4) di bawah todongan senjata ditemukan dalam keadaan hidup pada Minggu, dalam kondisi dianiaya oleh para penculiknya.

Hanad Ali Guled, yang bekerja untuk stasiun televisi dan radio independen Goobjoog, mengatakan ia melarikan diri dari para penculiknya setelah kendaraan yang mereka naiki mengalami gangguan saat mereka berusaha memindahkan dia dari satu ke lain tempat.

Guled ditemukan di satu pertanian di dekat Kota Kecil Afgoye, sekitar 30 kilometer di sebelah selatan Mogadishu, dalam kondisi terbelenggu, demikian laporan Xinhua. Ia kemudian dibawa ke kantor polisi di Afgoye untuk dimintai keterangan sebelum dibebaskan.

Direktur grup media itu Hassan Mohamud, di dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu, menyerukan penyelidikan menyeluruh mengenai penculikan itu.

"Kondisi seputar penculikannya masih belum kami ketahui dan secara prosedur itu adalah pekerjaan lembaga keamanan serta lembaga terkait pemerintah untuk melakukan penyelidikan dan memastikan bukan hanya keselamatan Guled tapi juga semua wartawan pada umumnya di Somalia," kata Mohamud.

Wartawan tersebut dilaporkan dibawa ke tempat yang tidak diketahui pada Sabtu dan ditawan di satu ruang kecil. Berbagai upaya oleh anggota keluarganya dan teman-temannya untuk memastikan keberadaannya gagal.

Guled, yang dikatakan oleh rekan kerjanya di stasiun media itu telah menerima ancaman sehubungan dengan program bantuan kemarau, menyatakan kedua kakinya diikat dengan rantai saat ia ditawan.

Somalia tetap menjadi salah satu tempat yang paling berbahaya di dunia untuk wartawan; puluhan wartawan tewas, cacat atau dipaksa meninggalkan negeri tersebut.

Komite bagi Perlindungan Wartawan mengatakan 26 wartawan telah tewas di Somalia dari 2012 sampai tahun ini.

(Uu.C003)