BPBD tambah alat berat cari korban longsor
3 April 2017 10:20 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (2/4/2017). Dari sekitar 28 korban yang tertimbun longsor tersebut tim SAR berhasil menemukan dua jenazah korban. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Ponorogo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menambah tiga unit alat berat, dari sebelumnya enam unit ekskavator, untuk membantu proses pencarian 26 korban tanah longsor yang masih belum ditemukan.
"Hari ini tiga unit ekskavator dikirim ke atas untuk mempercepat pencarian," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo Setyo Budiono di Ponorogo, Senin.
Ia mengatakan, ketiga unit alat berat tambahan dikerahkan ke tiga zona pencarian yang telah ditetapkan tim gabungan bersama Basarnas pada Minggu (2/4) dini hari.
"Luasnya area pencarian dan tebalnya material longsor membuat upaya pencarian mengalami kesulitan dan bisa memakan waktu lama," ujarnya.
Setyo mengatakan, medan paling berat dialami tim pencari di sektor/zona A dan B yang berada di titik nol dan tengah alur longsor.
Di sekitar titik nol lokasi longsor yang berada paling atas atau persis di bawah tebing longsor, Setyo mengatakan, diperkirakan ada 12 korban tertimbun dengan kedalaman material mencapai 14-20 meter.
Sementara di sektor B, luas area pencarian menyulitkan alat berat dalam membongkar tumpukan material longsor yang masih labil.
"Masing-masing sektor di bawah kendali Baasarnas, TNI dan Polri, sesuai pembagian kemarin," katanya.
Setyo berharap proses cuaca hari ini cerah, sehingga pencarian bisa dilakukan hingga sore hari. Karena apabila kondisi cuaca hujan maka seluruh proses evakuasi akan dihentikan sementara.
"Jadi selain jumlah peralatan, proses pencarian ini juga sangat tergantung dengan cuaca, karena kalau hujan masih sangat berbahaya bagi tim sar gabungan, tanahnya gembur dan labil," ujarnya.
Sementara itu hingga saat ini jumlah korban yang berhasil ditemukan sebanyak dua orang. Sedangkan 26 sisanya masih dalam proses pencarian.
"Hari ini tiga unit ekskavator dikirim ke atas untuk mempercepat pencarian," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo Setyo Budiono di Ponorogo, Senin.
Ia mengatakan, ketiga unit alat berat tambahan dikerahkan ke tiga zona pencarian yang telah ditetapkan tim gabungan bersama Basarnas pada Minggu (2/4) dini hari.
"Luasnya area pencarian dan tebalnya material longsor membuat upaya pencarian mengalami kesulitan dan bisa memakan waktu lama," ujarnya.
Setyo mengatakan, medan paling berat dialami tim pencari di sektor/zona A dan B yang berada di titik nol dan tengah alur longsor.
Di sekitar titik nol lokasi longsor yang berada paling atas atau persis di bawah tebing longsor, Setyo mengatakan, diperkirakan ada 12 korban tertimbun dengan kedalaman material mencapai 14-20 meter.
Sementara di sektor B, luas area pencarian menyulitkan alat berat dalam membongkar tumpukan material longsor yang masih labil.
"Masing-masing sektor di bawah kendali Baasarnas, TNI dan Polri, sesuai pembagian kemarin," katanya.
Setyo berharap proses cuaca hari ini cerah, sehingga pencarian bisa dilakukan hingga sore hari. Karena apabila kondisi cuaca hujan maka seluruh proses evakuasi akan dihentikan sementara.
"Jadi selain jumlah peralatan, proses pencarian ini juga sangat tergantung dengan cuaca, karena kalau hujan masih sangat berbahaya bagi tim sar gabungan, tanahnya gembur dan labil," ujarnya.
Sementara itu hingga saat ini jumlah korban yang berhasil ditemukan sebanyak dua orang. Sedangkan 26 sisanya masih dalam proses pencarian.
Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: