Jakarta (ANTARA News) - Banyak orang terkungkung di dalam kegiatan sehari-harinya, terbatas dengan waktu dan menjalankan segala sesuatu karena memang harus demikian adanya, tanpa suatu alasan jelas yang mendasarinya.

Bukankah di setiap perjalanan hidup, sering kali seseorang juga dihadapkan pada situasi tertentu, di mana memilih merupakan situasi yang sangat sulit untuk dilakukan.

Itulah sepenggalan buku karya Joan Rais, yang berjudul My Poka dan Choices. Buku ini sangat menarik karena terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dikategorikan dalam seri Self Enrichment (pengembangan diri), menyajikan alur cerita serta ide yang sederhana, mengajak pembaca untuk merenung dan mengkaji ulang segala sesuatu yang sudah dijalankan dalam segala langkah.

"Buku ini adalah refleksi diri untuk mengetahui diri sendiri. Karena banyak yang tidak mengetahui diri sendiri. Buku ini sekadar pengingat saja," kata Joan Rais, penulis yang juga psikolog, di Jakarta, belum lama ini.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu, Joan menyatakan, untuk memudahkan pembaca di dalam menangkap pesan yang ingin disampaikan, buku yang diterbitkan oleh Lily & Eddy ini ditulis dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Dengan pesan yang ditonjolkan untuk memberikan inspirasi bagi remaja yang membutuhkan jati diri. Ia mengingatkan, pengaruh yang besar dilingkungan, dibutuhkan nilai-nilai postif agar siap menghadapinya.

Dikemas dalam ilustrasi menarik dengan kalimat-kalimat singkat yang mudah. Joan menjelaskan, pembaca diharapkan dapat sepenuhnya memaknai dan menyerap pesan yang terkandung dan ilustrasi dimaksudkan sebagai penguat bagi setiap baris yang tertuangkan didalam buku-buku ini.

"Walaupun gambar seperti anak-anak, agar enak dibaca, mudah dimengerti, karena masalah di kehidupan sudah rumit dan tidak ditambah lagi," ujarnya.

Menurutnya, buku itu dibuat untuk memberikan inspirasi bagi kaum remaja hingga orang dewasa, untuk mengingatkan sesuatu yang mendasar. Seperti dalam Choices, di mana manusia harus membuat pilihan. Sedang My Poka, terkait dengan kekecewaan dan solusi.

Joan menjelaskan dia mengambil ilustrasi anak-anak karena anak-anak berpikiran sederhana ketimbang orang dewasa. Pikiran mereka tidak terbatas dan orang dewasa dalam hal ini pembaca tidak melakukan penilaian terhadap anak-anak. Banyak maksud yang terkandung di dalam penulisan buku ini, termasuk bentuk ilustrasi tertentu yang secara psikologis dapat diserap oleh setiap orang dengan melepaskan stereotip visual.

Dalam buku My Poka diceritakan seorang anak gadis usia tanggung membeli boneka kayu (poka) di sebuah toko mainan. Nantinya, boneka kayu poka itu akan diberikan kepada ibunya untuk menemani sang ibu selama hidupnya. "Ibunya sangat senang dan menerima boneka itu lalu diletakkan di dalam lemari pajangan," kata Joan.

Boneka Poka digambarkan ilustrator berambut sebahu, anak perempuan dan di dadanya terdapat kantung baju berbentuk hati dimana si pemberi Poka bisa menyelipkan kertas kecil berisi ungkapan hati pemberi boneka ke penerimanya.

Joan mengatakan bukunya bisa dijadikan bahan diskusi anak sekolah. Bagaimana mereka menemukan masalah, memecahkan permasalahan, sampai mencari solusinya. Buku ini disebut beberapa kalangan yang ikut hadir dalam peluncuran tidaklah rumit. Idenya sederhana dan memang terjadi dalam keseharian.