Dua pelajar tewas terjatuh dari jembatan ketika nonton banjir
1 April 2017 14:40 WIB
Sejumlah anggota SAR menyusuri sungai menggunakan perahu karet saat mencari korban hanyut terbawa banjir di Sungai Sono, Tegalrejo, Magelang, Jateng, Jumat (3/3/2017). Lima orang hanyut terseret banjir saat bermain tubing pada Kamis (2/3/2017). Dua orang selamat, seorang ditemukan tewas, dan dua lainnya masih dalam pencarian tim gabungan SAR, TNI, polisi dan relawan. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Kupang (ANTARA News) - Dua orang pelajar dari Desa Maubesi, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas terseret banjir setelah jatuh dari jembatan kali Bibase yang sedang dalam kondisi banjir.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Yohanis Bani dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu, mengatakan, kedua korban yang tewas terseret banjir setelah jatuh dari jembatan Bibase yaitu Febriana Kefi (16), siswa kelas dua SMK Maubesi dan Yulianus Ferdinando Funan (13) siswa kelas I SMP St.Yosef Maubesi.
Peristiwa yang menimpa kedua korban menurut Bani, terjadi Kamis (30/3) pukul 17.00 wita ketika wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara sedang diguyur hujan lebat.
Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika kedua korban bersama warga Desa Maubesi mendatangi Kali Bibase untuk melihat luapan banjir dari atas jembatan tua kali Bibase .
Bani mengatakan, ketika kedua korban berada di atas jembatan tua tiba-tiba banjir yang sangat deras menerjang tembok jembatan menyebabkan jembatan yang sudah tua itu goyah hingga putus menyebabkan kedua korban berada di tengah jembatan itu jatuh dan hanyut terbawah banjir.
"Kedua korban sempat berada di atas jembatan untuk melihat banjir kali Bibase, namun ketika kedua korban berada di tengah jembatan tiba-tiba jembatan tua itu ambruk membuat kedua korban jatuh ke kali Bibase dan terseret banjir," kata Bani.
Kejadian dialami kedua korban itu sempat disaksikan warga Desa Maubesi yang berdiri dipingir kali Bibase.
Menurut Bani, puluhan warga bersama aparat TNI, BPBD TTU serta aparat Kepolisian langsung melakukan upaya pencarian terhadap kedua korban dengan menyusuri kali Bibase.
Upaya pencarian dilakukan tim SAR membuahkan hasil setelah salah satu korban yaitu Febriana Kefi (16) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar 3 km dari lokasi kejadian.
"Korban ditemukan beberapa saat setelah kejadian dengan kondisi sudah meninggal," tegas Bani.
Sementara itu upaya pencarian terhadap Yulianus Ferdinanso Funan (13) dilakukan tim SAR gabungan dari TNI, Kepolisian dan BPBD serta Tagana dan masyarakat Desa Maubesi dilakukan hingga pukul 23.00 wita karena kondisi di lokasi pencarian sangat gelap sehingga proses pencarian dihentikan.
Dikatakannya, upaya pencarian terhadap korban Yulianus Ferdinando Funan dilanjutkan pada Jumat (31/3) pagi pukul 07.00 wita dan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal sekitar 9 km dari lokasi kejadian.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara, telah membangun jembatan baru yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, namun sebagian warga di Desa Maubesi masih menggunakan jembatan tua itu sebagai jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Yohanis Bani dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu, mengatakan, kedua korban yang tewas terseret banjir setelah jatuh dari jembatan Bibase yaitu Febriana Kefi (16), siswa kelas dua SMK Maubesi dan Yulianus Ferdinando Funan (13) siswa kelas I SMP St.Yosef Maubesi.
Peristiwa yang menimpa kedua korban menurut Bani, terjadi Kamis (30/3) pukul 17.00 wita ketika wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara sedang diguyur hujan lebat.
Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika kedua korban bersama warga Desa Maubesi mendatangi Kali Bibase untuk melihat luapan banjir dari atas jembatan tua kali Bibase .
Bani mengatakan, ketika kedua korban berada di atas jembatan tua tiba-tiba banjir yang sangat deras menerjang tembok jembatan menyebabkan jembatan yang sudah tua itu goyah hingga putus menyebabkan kedua korban berada di tengah jembatan itu jatuh dan hanyut terbawah banjir.
"Kedua korban sempat berada di atas jembatan untuk melihat banjir kali Bibase, namun ketika kedua korban berada di tengah jembatan tiba-tiba jembatan tua itu ambruk membuat kedua korban jatuh ke kali Bibase dan terseret banjir," kata Bani.
Kejadian dialami kedua korban itu sempat disaksikan warga Desa Maubesi yang berdiri dipingir kali Bibase.
Menurut Bani, puluhan warga bersama aparat TNI, BPBD TTU serta aparat Kepolisian langsung melakukan upaya pencarian terhadap kedua korban dengan menyusuri kali Bibase.
Upaya pencarian dilakukan tim SAR membuahkan hasil setelah salah satu korban yaitu Febriana Kefi (16) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar 3 km dari lokasi kejadian.
"Korban ditemukan beberapa saat setelah kejadian dengan kondisi sudah meninggal," tegas Bani.
Sementara itu upaya pencarian terhadap Yulianus Ferdinanso Funan (13) dilakukan tim SAR gabungan dari TNI, Kepolisian dan BPBD serta Tagana dan masyarakat Desa Maubesi dilakukan hingga pukul 23.00 wita karena kondisi di lokasi pencarian sangat gelap sehingga proses pencarian dihentikan.
Dikatakannya, upaya pencarian terhadap korban Yulianus Ferdinando Funan dilanjutkan pada Jumat (31/3) pagi pukul 07.00 wita dan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal sekitar 9 km dari lokasi kejadian.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara, telah membangun jembatan baru yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, namun sebagian warga di Desa Maubesi masih menggunakan jembatan tua itu sebagai jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki.
Pewarta: Bennidiktus Jahang
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: