Pusat inovasi Apple beroperasi Mei di Indonesia, serap 400 naker
30 Maret 2017 20:09 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berbincang dengan Direktur South Asia Apple Michel Coulomb di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 30 Maret 2017. Coulomb menjelaskan, Apple telah menerima sertifikasi TKDN, merealisasikan pembangunan pusat inovasi, dan akan meluncurkan ponsel Apple iPhone 7 di Indonesia. (Kemenperin)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut positif langkah Apple di Indonesia dengan memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan membangun pusat riset yang akan beroperasi pada Mei 2017 di BSD City, Tangerang.
Kami memberikan apresiasi terhadap upaya Apple karena mendukung kebijakan pemerintah mengenai peningkatan kandungan lokal, inovasi, dan investasi, yang akhirnya berbuah hasil, ujarnya usai bertemu dengan Direktur South Asia Apple Michel Coulomb di Jakarta, Kamis.
Menperin, melalui keterangan tertulis, mengatakan research and development (R&D) center Apple yang pertama di Indonesia itu akan menyerap 400 tenaga kerja lokal.
Saat ini, mereka masih dalam persiapan desain dan konstruksi dari beberapa fasilitas yang dibangun. Mereka juga tengah bekerja sama dengan universitas-universitas yang berada di kawasan tersebut. Tahap pertama mereka menggandeng Universitas Bina Nusantara, kata Airlangga.
Selain itu, Apple juga akan memberikan program pelatihan untuk menghasilkan tenaga pengajar di pusat riset tersebut.
Karena mereka membutuhkan guru, jadi perlu training of trainer. Fasilitas pendidikan ini akan mengembangkan aplikasi berbasis lingkungan atau Apple Environment yang dapat dimanfaatkan pelaku industri. Jadi, aplikasinya nanti juga bisa digunakan untuk enterprise, lanjutnya.
Rencananya, ada dua R&D Center lagi yang mau dibangun Apple di Indonesia, satu masih di pulau Jawa dan yang lainnya di Sumatera Utara. Komitmen Apple membangun pusat riset ini diperkirakan mencapai nilai investasi sebesar USD44 juta atau sekitar Rp586 miliar.
Menurut Airlangga, pusat inovasi ini bertujuan untuk menciptakan teknologi digital terbaru milik Apple, termasuk pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai yang mereka produksi. Investasi di bidang peranti lunak dan riset ini sebagai upaya Apple memenuhi TKDN 30 persen sehingga bisa menjual perangkat besutan mereka di Indonesia.
Perlu diketahui, untuk memenuhi syarat TKDN 30 persen, Apple harus berkomitmen untuk berinvestasi sebesar Rp550 miliar hingga Rp700 miliar. Ini tertuang pada Peraturan Menperin No. 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.
Dalam pertemuan tadi, mereka mengucapkan terima kasih karena pemerintah telah mengeluarkan sertifikasi TKDN sehingga Apple bisa menjual produk smartphone 4G di Indonesia, kata Airlangga.
TKDN adalah peraturan yang digodok pemerintah sejak tahun 2015, di mana vendor global harus menenuhi TKDN atau persentase komponen buatan Indonesia yang dipakai dalam sebuah produk, dalam hal ini adalah smartphone berbasis jaringan 4G LTE.
Pada kesempatan tersebut, Apple juga melaporkan bahwa produk iPhone 7 dan 7 Plus akan dirilis di Indonesia pada Jumat (31/3).
Kami meyakini masuknya produk Apple di Indonesia akan memacu tingkat komponen lokal dan jumlah pengembang aplikasi di dalam negeri, tutur Airlangga.
Dengan jumlah penduduk terbanyak di ASEAN, Indonesia menjadi pasar terbesar bagi perusahan ponsel dunia. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia meningkat sebesar empat kali lipat, dari 63 juta menjadi 211 juta pelanggan.
Bahkan, diperkirakan jumlah telepon selular yang beredar di Indonesia pada saat ini sebanyak 300 juta unit atau melebihi penduduk Indonesia sendiri yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa.
Saat ini telah berdiri sebanyak 17 manufaktur dalam negeri yang mampu merakit produk telepon seluler, komputer genggam (handheld) dan komputer tablet, antara lain PT. Satnusa Persada, PT. Aries Indo Global, PT. Bangga Teknologi Indonesia, PT. Haier Electrical Appliances, PT. Selalu Bahagia Bersama, dan PT. Hartono Istana Teknologi.
Selanjutnya, PT. Samsung Electronic Indonesia, PT. Panggung Electric Citrabuana, PT. Sinar Bintang Nusantara, PT. Sentras Solusi Teknologi, PT. Maju Express Indonesia, PT. Tridharma Kencana, PT. Axioo Indonesia, PT. Adireksa Mandiri, PT. Adi Pratama Indonesia, PT. VS Technology dan PT. Vivo Mobile Indonesia.
Kami memberikan apresiasi terhadap upaya Apple karena mendukung kebijakan pemerintah mengenai peningkatan kandungan lokal, inovasi, dan investasi, yang akhirnya berbuah hasil, ujarnya usai bertemu dengan Direktur South Asia Apple Michel Coulomb di Jakarta, Kamis.
Menperin, melalui keterangan tertulis, mengatakan research and development (R&D) center Apple yang pertama di Indonesia itu akan menyerap 400 tenaga kerja lokal.
Saat ini, mereka masih dalam persiapan desain dan konstruksi dari beberapa fasilitas yang dibangun. Mereka juga tengah bekerja sama dengan universitas-universitas yang berada di kawasan tersebut. Tahap pertama mereka menggandeng Universitas Bina Nusantara, kata Airlangga.
Selain itu, Apple juga akan memberikan program pelatihan untuk menghasilkan tenaga pengajar di pusat riset tersebut.
Karena mereka membutuhkan guru, jadi perlu training of trainer. Fasilitas pendidikan ini akan mengembangkan aplikasi berbasis lingkungan atau Apple Environment yang dapat dimanfaatkan pelaku industri. Jadi, aplikasinya nanti juga bisa digunakan untuk enterprise, lanjutnya.
Rencananya, ada dua R&D Center lagi yang mau dibangun Apple di Indonesia, satu masih di pulau Jawa dan yang lainnya di Sumatera Utara. Komitmen Apple membangun pusat riset ini diperkirakan mencapai nilai investasi sebesar USD44 juta atau sekitar Rp586 miliar.
Menurut Airlangga, pusat inovasi ini bertujuan untuk menciptakan teknologi digital terbaru milik Apple, termasuk pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai yang mereka produksi. Investasi di bidang peranti lunak dan riset ini sebagai upaya Apple memenuhi TKDN 30 persen sehingga bisa menjual perangkat besutan mereka di Indonesia.
Perlu diketahui, untuk memenuhi syarat TKDN 30 persen, Apple harus berkomitmen untuk berinvestasi sebesar Rp550 miliar hingga Rp700 miliar. Ini tertuang pada Peraturan Menperin No. 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.
Dalam pertemuan tadi, mereka mengucapkan terima kasih karena pemerintah telah mengeluarkan sertifikasi TKDN sehingga Apple bisa menjual produk smartphone 4G di Indonesia, kata Airlangga.
TKDN adalah peraturan yang digodok pemerintah sejak tahun 2015, di mana vendor global harus menenuhi TKDN atau persentase komponen buatan Indonesia yang dipakai dalam sebuah produk, dalam hal ini adalah smartphone berbasis jaringan 4G LTE.
Pada kesempatan tersebut, Apple juga melaporkan bahwa produk iPhone 7 dan 7 Plus akan dirilis di Indonesia pada Jumat (31/3).
Kami meyakini masuknya produk Apple di Indonesia akan memacu tingkat komponen lokal dan jumlah pengembang aplikasi di dalam negeri, tutur Airlangga.
Dengan jumlah penduduk terbanyak di ASEAN, Indonesia menjadi pasar terbesar bagi perusahan ponsel dunia. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia meningkat sebesar empat kali lipat, dari 63 juta menjadi 211 juta pelanggan.
Bahkan, diperkirakan jumlah telepon selular yang beredar di Indonesia pada saat ini sebanyak 300 juta unit atau melebihi penduduk Indonesia sendiri yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa.
Saat ini telah berdiri sebanyak 17 manufaktur dalam negeri yang mampu merakit produk telepon seluler, komputer genggam (handheld) dan komputer tablet, antara lain PT. Satnusa Persada, PT. Aries Indo Global, PT. Bangga Teknologi Indonesia, PT. Haier Electrical Appliances, PT. Selalu Bahagia Bersama, dan PT. Hartono Istana Teknologi.
Selanjutnya, PT. Samsung Electronic Indonesia, PT. Panggung Electric Citrabuana, PT. Sinar Bintang Nusantara, PT. Sentras Solusi Teknologi, PT. Maju Express Indonesia, PT. Tridharma Kencana, PT. Axioo Indonesia, PT. Adireksa Mandiri, PT. Adi Pratama Indonesia, PT. VS Technology dan PT. Vivo Mobile Indonesia.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: