Banjarbaru ingin kembangkan melon di Kebun Raya Banua
28 Maret 2017 16:55 WIB
Ilustrasi--Seorang petani memeriksa tanaman melon miliknya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (11/2/2017). Tingginya permintaan, mendorong petani mulai mengembangkan usaha budidaya buah melon di kawasan tersebut. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Banjarbaru (ANTARA News) - Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ingin mengembangkan produksi buah melon dan tanaman sayuran lainnya di kawasan Kebun Raya Banua di area perkantoran gubernur.
Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani di Banjarbaru, Selasa, mengatakan produksi buah melon dan tanaman sayuran lainnya cocok dikembangkan di area kebun raya seluas 100 hektare itu.
"Luas lahan yang rencananya dipinjam dari Pemprov Kalsel mencapai 17 hektare dan dua hektare diantaranya digunakan untuk kawasan perkebunan seperti buah melon dan sayuran," ujarnya.
Menurut Wali Kota, produksi buah melon yang ditanam di area seluas 0,5 hektare dari dua hektare area kebun mampu dipanen delapan hingga 10 ton dari 2.000 pohon melon yang ditanam.
Nadjmi mengatakan sudah melihat sendiri hasil panen buah melon yang digarap kelompok tani "Aneka Tani" yang mampu menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp80 juta.
"Buah melon yang dipanen dari lahan seluas 0,5 hektare kurang lebih 6.000 biji dengan estimasi harga mencapai Rp80 juta sehingga menguntungkan kami," ucap Ketua Poktan Aneka Tani M Toha.
Wali Kota menyatakan akan berupaya agar kelompok tani bisa menggarap hasil pertanian lain di area kebun raya yang dikelola Pemprov Kalsel sebagai pemilik kawasan tersebut.
"Kami mengupayakan peminjaman sebagian kecil lahan milik Pemprov Kalsel untuk dikelola petani selama batas waktu dua tahun atau lebih sehingga petani bisa menggarap lahannya," ucap dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Muhammad Rutam menambahkan Banjarbaru sudah menjadi percontohan untuk penanaman buah melon bagi daerah lain.
"Petani dari kabupaten lain seperti Barito Kuala dan Tanah Laut belajar ke sini untuk mengetahui tata cara penanaman hingga pemeliharaan buah melon yang baik dan hasilnya berkualitas," ujarnya.
Diharapkan, permohonan Wali Kota terkait pinjam pakai sebagai lahan bisa disetujui gubernur Kalsel sehingga petani bisa memanfaatkan lahan yang belum digunakan tersebut.
"Banyak area di Kebun Raya Banua yang belum ditanami sehingga kami berharap pemanfaatannya untuk lahan perkebunan disetujui gubernur sehingga petani bisa menanami," katanya.
Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani di Banjarbaru, Selasa, mengatakan produksi buah melon dan tanaman sayuran lainnya cocok dikembangkan di area kebun raya seluas 100 hektare itu.
"Luas lahan yang rencananya dipinjam dari Pemprov Kalsel mencapai 17 hektare dan dua hektare diantaranya digunakan untuk kawasan perkebunan seperti buah melon dan sayuran," ujarnya.
Menurut Wali Kota, produksi buah melon yang ditanam di area seluas 0,5 hektare dari dua hektare area kebun mampu dipanen delapan hingga 10 ton dari 2.000 pohon melon yang ditanam.
Nadjmi mengatakan sudah melihat sendiri hasil panen buah melon yang digarap kelompok tani "Aneka Tani" yang mampu menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp80 juta.
"Buah melon yang dipanen dari lahan seluas 0,5 hektare kurang lebih 6.000 biji dengan estimasi harga mencapai Rp80 juta sehingga menguntungkan kami," ucap Ketua Poktan Aneka Tani M Toha.
Wali Kota menyatakan akan berupaya agar kelompok tani bisa menggarap hasil pertanian lain di area kebun raya yang dikelola Pemprov Kalsel sebagai pemilik kawasan tersebut.
"Kami mengupayakan peminjaman sebagian kecil lahan milik Pemprov Kalsel untuk dikelola petani selama batas waktu dua tahun atau lebih sehingga petani bisa menggarap lahannya," ucap dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Muhammad Rutam menambahkan Banjarbaru sudah menjadi percontohan untuk penanaman buah melon bagi daerah lain.
"Petani dari kabupaten lain seperti Barito Kuala dan Tanah Laut belajar ke sini untuk mengetahui tata cara penanaman hingga pemeliharaan buah melon yang baik dan hasilnya berkualitas," ujarnya.
Diharapkan, permohonan Wali Kota terkait pinjam pakai sebagai lahan bisa disetujui gubernur Kalsel sehingga petani bisa memanfaatkan lahan yang belum digunakan tersebut.
"Banyak area di Kebun Raya Banua yang belum ditanami sehingga kami berharap pemanfaatannya untuk lahan perkebunan disetujui gubernur sehingga petani bisa menanami," katanya.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: