Angin kencang rusak rumah warga Kubu Raya
27 Maret 2017 22:12 WIB
ilustrasi: Anggota TNI dan warga bergotong-royong membersihkan puing bangunan rumah warga yang ambruk terdampak angin puting beliung di Desa Serut, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (15/3/2017). (ANTARA /Destyan Sujarwoko) ()
Pontianak (ANTARA News) - Satu rumah warga di Parit Lengkong, Desa Mega Timur, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengalami rusak berat setelah diterjang angin kencang pada Senin sore.
"Bagian atas rumah saya terbengkas karena atapnya diterbangkan oleh angin. Herannya, yang terkena hanya rumah saya saja, sementara tetangga yang lain tidak ada yang rusak," kata Jamiat, pemilik rumah yang merupakan warga Parit Lengkong, Desa Mega Timur.
Dia menceritakan, angin kencang yang merusakkan rumahnya tersebut terjadi sekitar pukul 14.40 WIB sore tadi. Saat itu dirinya dan keluarga sedang berada di dalam rumah, karena hujan yang cukup lebat disertai petir terjadi bersamaan.
"Tiba-tiba saja atap rumah saya sudah tidak ada karena terbawa angin. Saat kejadian, memang hujan cukup lebat, petir juga besar, berikut angin yang juga sangat kencang," katanya.
Menanggapi musibah tersebut, Kepala Desa Mega Timur, Adam mengatakan sudah melihat langsung rumah warga yang terkena angin kencang tersebut. Dirinya lalu berkoordinasi dengan BPD setempat dan memutuskan untuk menyalurkan bantuan untuk warganya yang terkena musibah tersebut.
"Bantuannya tidak seberapa, paling hanya untuk membeli kayu dan atap baru. Paling tidak ini bisa meringankan beban warga kita yang terkena musibah," kata Adam.
Dari pantauan di lapangan, angin kencang yang terjadi sore tadi tidak hanya terjadi di kabupaten Kubu Raya, namun juga terjadi di kota Pontianak dan sekitarnya.
Sejumlah papan reklame dan pohon yang ada di kota itu roboh akibat angin kencang tersebut. Seperti yang terjadi di sekitaran jalan Gajah Mada dan dimana terdapat beberapa papan reklame yang hampir jatuh.
Kemudian angin kencang juga merobohkan sebuah pohon di depan kantor Dinas Pertanian provinsi Kalimantan Barat dan menimpa sebuah mobil sedan milik pegawai disana.
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, belum bisa diketahui berapa kecepatan angin dan curah hujan sore tadi karena pihak BMKG Supadio Pontianak belum bisa dihubungi, lantaran jaringan telepon kantor yang terpasang disana selalu sibuk.
(KR-RDO/N005)
"Bagian atas rumah saya terbengkas karena atapnya diterbangkan oleh angin. Herannya, yang terkena hanya rumah saya saja, sementara tetangga yang lain tidak ada yang rusak," kata Jamiat, pemilik rumah yang merupakan warga Parit Lengkong, Desa Mega Timur.
Dia menceritakan, angin kencang yang merusakkan rumahnya tersebut terjadi sekitar pukul 14.40 WIB sore tadi. Saat itu dirinya dan keluarga sedang berada di dalam rumah, karena hujan yang cukup lebat disertai petir terjadi bersamaan.
"Tiba-tiba saja atap rumah saya sudah tidak ada karena terbawa angin. Saat kejadian, memang hujan cukup lebat, petir juga besar, berikut angin yang juga sangat kencang," katanya.
Menanggapi musibah tersebut, Kepala Desa Mega Timur, Adam mengatakan sudah melihat langsung rumah warga yang terkena angin kencang tersebut. Dirinya lalu berkoordinasi dengan BPD setempat dan memutuskan untuk menyalurkan bantuan untuk warganya yang terkena musibah tersebut.
"Bantuannya tidak seberapa, paling hanya untuk membeli kayu dan atap baru. Paling tidak ini bisa meringankan beban warga kita yang terkena musibah," kata Adam.
Dari pantauan di lapangan, angin kencang yang terjadi sore tadi tidak hanya terjadi di kabupaten Kubu Raya, namun juga terjadi di kota Pontianak dan sekitarnya.
Sejumlah papan reklame dan pohon yang ada di kota itu roboh akibat angin kencang tersebut. Seperti yang terjadi di sekitaran jalan Gajah Mada dan dimana terdapat beberapa papan reklame yang hampir jatuh.
Kemudian angin kencang juga merobohkan sebuah pohon di depan kantor Dinas Pertanian provinsi Kalimantan Barat dan menimpa sebuah mobil sedan milik pegawai disana.
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, belum bisa diketahui berapa kecepatan angin dan curah hujan sore tadi karena pihak BMKG Supadio Pontianak belum bisa dihubungi, lantaran jaringan telepon kantor yang terpasang disana selalu sibuk.
(KR-RDO/N005)
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: