Yogyakarta (ANTARA News) - Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mendapatkan hibah dana riset dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebesar Rp39 miliar.

"Dana tersebut untuk kegiatan riset kolaboratif selama empat tahun ke depan," kata Kepala Pusat Studi Eenergi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) Deendarlianto di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, dana riset tersebut berasal dari program Sustainable Higher Education Research Alliances (SHERA) yang merupakan kerja sama antara Kemenristekdikti dan United States Agency for International Development (USAID).

"Riset yang akan dikembangkan adalah sistem energi hibrid dan efisiensi energi beserta jejaring pendukungnya untuk membangun kepulauan tropis yang berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan riset yang dinamakan Centre for Development of Sustainable Region (CDSR) itu rencananya juga akan menjalankan berbagai kegiatan proyek penelitian.

"Kami juga akan melaksanakan kegiatan yang sifatnya berbagai pendekatan bidang ilmu," kata Deendarlianto.

Ia mengemukakan tim CDSR tersebut beranggotakan para peneliti dari University of Colorado at Boulder, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bangka Belitung, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo.

"Dari kegiatan riset itu diharapkan mampu mendukung riset dan tata kelola perguruan tinggi yang terlibat. Selain itu, kami juga arahkan pada pengembangan kawasan kepulauan yang berkelanjutan," katanya.

Menurut dia, beberapa pengembangan sistem energi hibrid itu meliputi pemanfaatan sel surya dan energi bio untuk daerah perkotaan dan perdesaan tropis, pembangunan sistem "online monitoring" energi untuk daerah pantai tropis, baik di perkotaan maupun perdesaan.

"Selain itu, kerja sama riset antarperguruan tinggi itu juga melakukan peningkatan kapasitas industri lokal dan berbagai komponen jejaring pendukung," katanya.

(B015/I007)