Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah India menjamin keamanan wisatawan asing, termasuk warga Indonesia yang akan berlibur ke negara di Asia Selatan tersebut, khususnya di wilayah Jammu dan Kashmir yang sempat dilanda konflik.

"Walaupun negara bagian Jammu dan Kashmir sempat ricuh, masalah itu berhasil diredam dan diatasi oleh pemerintah India. Saat ini kawasan tersebut sudah terbuka bebas untuk wisatawan asing," kata R K Suman, perwakilan dari Badan Pariwisata India yang berkedudukan di Singapura, Jumat.

Suman menambahkan, wisatawan asing juga dapat mengakses jalur telepon cepat yang siaga selama 24 jam.

"Petugas selalu siaga di nomor cepat 1800-11-1363 dengan kode 1363. Kartu telepon seluler juga mudah didapat dan digunakan di India," katanya di Jakarta.

Dalam acara bertajuk "Incredible India Evening" yang diselenggarakan Kedutaan Besar India di Indonesia bekerja sama dengan Badan Pariwisata negara tersebut,, Suman memperkenalkan sejumlah destinasi lain selain Jammu, Kashmir, atau New Delhi dan Mumbay.

"Daerah lain juga menawarkan pemandangan alam menakjubkan, diantaranya Hyderabad, Srinagar, Bhubaneswar, dan kawasan timur laut di India," kata Suman.

Utusan pemerintah India itu turut menerangkan, ada banyak jenis wisata di samping menikmati pemandangan alam.

"Ada wisata kesehatan, atau kedokteran. India cukup terkenal dengan teknologi medisnya, tetapi pengobatan alternatif lain seperti Ayurveda juga cukup diminati," tambahnya.

Acara promosi pariwisata itu turut dihadiri utusan dari Kedutaan Besar seperti Wakil Duta Besar untuk Misi di Indonesia Manish, Utusan Pertama Kedubes India Madan Kumar Ghildiyal, Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia Ferdy Nico Yohannes, Asisten Deputi Bidang Pemasaran Asia-Pasifik Kementerian Pariwisata Indonesia Afrida Pelitasari, beserta sejumlah perwakilan dari agen perjalanan dua negara.

"Sejarah Indonesia dan India sudah dimulai sejak beberapa abad lalu sejak masa Kerajaan Sriwijaya. Banyak warga India yang datang ke negeri ini untuk berdagang, sebaliknya banyak warga Indonesia ke India untuk belajar. Hubungan dekat itu yang diharapkan dapat menguatkan sekaligus memperkaya kemitraan strategis yang kini terbangun Indonesia dan India," kata Ferdy dalam sambutannya sebagai tamu kehormatan acara tersebut.

"Indonesia dan India sejak 2005 telah menjadi mitra strategis, dan hingga tahun ini banyak perjanjian telah ditandatangani di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, teknologi satelit, hingga pengobatan," kata Ferdy ke Antara saat ditemui Antara, Jumat.

Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemlu itu menambahkan, Presiden Joko Widodo telah mendorong secara khusus adanya peningkatan aktivitas dagang dengan India.

"Dalam beberapa bulan ke depan, ahli pengobatan India akan datang ke Indonesia untuk bekerja sama mengembangkan pengobatan di negara ini," kata Ferdy selepas acara.