Banyuwangi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggandeng PT Pos Indonesia untuk layanan pengantaran obat ke rumah warga yang sedang membutuhkan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat mengatakan dua rumah sakit umum daerah (RSUD) di Banyuwangi saat ini membuka layanan antar obat ke tempat tinggal pasien, yakniRSUD Blambangan dan RSUD Genteng.

"Pasien yang usai berobat dan ingin segera pulang, bisa langsung meminta layanan obat antar rumah ini. Warga tidak perlu menunggu lama-lama, cukup tunggu di rumah saja. Pelayanan antar ini akan dilakukan oleh PT Pos setiap hari," ujar Anas.

Menurut Anas, bidang layanan kesehatan terus menjadi perhatian Pemkab Banyuwangi.

Setelah penerbitan surat pernyataan miskin (SPM) untuk mendapat layanan kesehatan cuma-cuka cukup diurus di tingkat desa berkat sistem online dan peningkatan kelas RSUD Blambangan menjadi tipe B, layanan antar obat menjadi pelengkap layanan kesehatan secara umum.

Ia melanjutkan, kerja sama ini dilakukan dengan PT Pos karena BUMN bidang jasa logistik itu memiliki infrastruktur yang memadai. Mulai dari kantornya yang ada di hampir setiap kecamatan hingga petugasnya yang terkenal gigih menjalankan tugas.

"Pegawai PT Pos atau yang biasa kita sebut Pak Pos ini tak kenal cuaca. Kalau kerja, hujan saja diterjang. Selain itu, mereka juga hafal seluk beluk jalan-jalan di Banyuwangi," katanya.

Selain mengantar obat, kerja sama yang dijalin dengan PT Pos itu juga meliputi bidang lain, di antaranya pelayanan antar surat perizinan usaha dan pengiriman akta kelahiran.

"Surat izin badan usaha yang telah jadi akan langsung dikirim ke alamat pemohon. Sebelumnya, PT Pos ini juga mendukung program Lahir Procot Pulang Bawa Akta. Akta kelahiran yang telah diterbitkan pemkab, akan langsung diantar ke rumah warga," ujarnya.

Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat, Sp.And menjelaskan layanan antar obat ini dikhususkan untuk pasien yang telah menjalani perawatan rutin, yaitu pasien yang sudah rutin mengonsumsi obat yang diresepkan dokter.

"Kalau obat untuk pasien baru harus tetap diberikan langsung, karena mereka harus konsultasi dengan apotekernya. Nah, kalau sudah rutin, baru pasien bisa memanfaatkan layanan ini," kata dia.

Kepala Kantor Pos Banyuwangi IGN Alit Suryawan mengatakan pihaknya sangat senang bisa bersinergi dengan pemkab.

"Kami bekerja terus tak kenal cuaca terik atau hujan. Sehingga tidak ada kata terlambat untuk penerimaan paket atau berkas," kata Alit.

***4***

Baca juga: (Banyuwangi luncurkan aplikasi wisata baru)