Canberra (ANTARA News) - Penurunan mendadak suhu global 35 juta tahun lalu menyebabkan kepunahan massal tokek pygopodoid di Australia menurut para ilmuwan Kamis.

Ahli biologi dari Australian National University (ANU) menemukan bahwa pada saat Australia terpisah dari Antartika, peristiwa perubahan iklim "dramatis" terjadi, menyebabkan punahnya tokek pygopodoid.

Peneliti utama ANU dan mahasiswa PhD Ian Brennan mengatakan tim mendeteksi kepunahan massal tokek menggunakan metode evolusi molekuler untuk meneliti data fosil.

"Perubahan dramatis ke iklim lebih dingin dan lebih kering tambahnya menyebabkan perubahan cepat habitat Australia, yang sangat memengaruhi binatang-binatang yang mendiaminya," kata Brennan dalam satu pernyataan Kamis.

"Riset kami memberikan bukti bahwa perubahan cepat dalam iklim bisa jadi efek besar dan jangka panjang pada keragaman hayati global," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

Baca juga: (Aktivis menangi kasus perubahan iklim pertama di Afsel)

Ia mengatakan sementara kepunahan massal tokek terjadi selama kejadian perubahan iklim dramatis, perubahan dari kondisi arktik menjadi serupa gurun memberikan "habitat ideal" bagi spesies-spesies baru tokek.

"Temuan kami menunjukkan bahwa daerah kering Australia bertindak sebagai buaian bagi tokek, memicu kekayaan ragam rokek yang ditemukan di seluruh benua," kata Brennan.

Kolega dan rekan peneliti Brennan, Dr Paul Oliver mengatakan tokek hidup baik di daerah kering Australia yang memiliki "iklim keras" karena mereka menghindari panas dengan menjadi nokturnal.

"Banyak tokek gurun juga punya strategi dan perlengkapan untuk menghindari kehilangan air, seperti memiliki kulit yang relatif kasar dan sisik," kata Oliver.

"Sisik bening di atas mata, yang disebut kacamata atau brille, adalah salah satu contoh dari ini, karena ini membantu menghindari kehilangan air pada permukaan mata. Tapi itu artinya mereka tidak bisa berkedip, jadi mereka harus menjilat untuk membersihkannya."

Menurut ANU, tokek pygopodoid adalah kelompok sekitar 150 spesies tokek yang ditemukan di seluruh Australia.

Baca juga: (BMKG: waspadai perubahan cuaca mendadak di Sumbar)