150 atlet jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
22 Maret 2017 18:39 WIB
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menerima baju kaos klub basket sebagai tanda mata. Sejumlah 150 pebasket menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan pada Rabu (22/3) dan akan disusul dengan atlet lainnya. (ANTARA / Erafzon SAS)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 150 atlet terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.
Menurut Agus di Jakarta, Rabu, pihaknya berharap jumlah itu terus bertambah demi memberikan perlindungan kepada atlet mulai dari mereka latihan, bertanding, bahkan ketika harus pensiun akibat cedera parah.
"Saat ini yang terdaftar baru dari cabang olahraga bola basket dan sepak bola. Kami berharap semua atlet dari seluruh cabang olahraga bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Agus usai acara penyerahan secara simbolis kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada para atlet.
Oleh karena itu, dia mengatakan pihaknya ingin semua klub, tim atau pihak-pihak yang mempekerjakan atlet mendaftarkan atlet-atletnya dan memaksimalkan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan.
Keuntungan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yaitu penyembuhan cedera, dari ringan sampai berat, yang didapatkannya saat latihan maupun pertandingan ditanggung sepenuhnya hingga sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Kemudian, atlet yang masih dalam usia poduktif tetapi harus pensiun akibat cedera parah, juga mendapatkan fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan berupa bantuan memperoleh pekerjaan lain di luar atlet.
Lalu, misalnya, atlet meninggal dunia dalam latihan atau pertandingan bisa mendapatkan santunan sebesar 48 kali gaji. Sementara kalau meninggal di luar kegiatannya sebagai atlet, berhak menerima santunan 24 kali gaji.
Program-program itu disambut baik oleh atlet. Kelly Purwanto, pebola basket peserta BPJS Ketenagakerjaan, mengaku secara mental lebih tenang dengan keberadaan jaminan tersebut.
"Saya sangat terbantu karena tidak khawatir lagi seandainya mengalami cedera," kata Kelly, pemain tim Hangtuah Sumatera Selatan yang berkiprah di Liga Bola Basket Indonesia (IBL).
Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga Dwijayanto Sarosa Putera juga mendukung program perlindungan atlet oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Dwijayanto mengatakan para atlet, baik dari cabang-cabang olahraga rekreasi, olahraga pendidikan maupun olahraga prestasi pantas mendapatkan yang terbaik karena mereka adalah para pahlawan bangsa.
"Hanya dua hal yang bisa membuat Bendera Merah Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang di luar negeri yaitu kedatangan Presiden Indonesia dan prestasi atlet. Oleh karena itu kami mengapresiasi perlindungan atlet seperti yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan," tutur Dwijayanto.
Menurut Agus di Jakarta, Rabu, pihaknya berharap jumlah itu terus bertambah demi memberikan perlindungan kepada atlet mulai dari mereka latihan, bertanding, bahkan ketika harus pensiun akibat cedera parah.
"Saat ini yang terdaftar baru dari cabang olahraga bola basket dan sepak bola. Kami berharap semua atlet dari seluruh cabang olahraga bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Agus usai acara penyerahan secara simbolis kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada para atlet.
Oleh karena itu, dia mengatakan pihaknya ingin semua klub, tim atau pihak-pihak yang mempekerjakan atlet mendaftarkan atlet-atletnya dan memaksimalkan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan.
Keuntungan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yaitu penyembuhan cedera, dari ringan sampai berat, yang didapatkannya saat latihan maupun pertandingan ditanggung sepenuhnya hingga sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Kemudian, atlet yang masih dalam usia poduktif tetapi harus pensiun akibat cedera parah, juga mendapatkan fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan berupa bantuan memperoleh pekerjaan lain di luar atlet.
Lalu, misalnya, atlet meninggal dunia dalam latihan atau pertandingan bisa mendapatkan santunan sebesar 48 kali gaji. Sementara kalau meninggal di luar kegiatannya sebagai atlet, berhak menerima santunan 24 kali gaji.
Program-program itu disambut baik oleh atlet. Kelly Purwanto, pebola basket peserta BPJS Ketenagakerjaan, mengaku secara mental lebih tenang dengan keberadaan jaminan tersebut.
"Saya sangat terbantu karena tidak khawatir lagi seandainya mengalami cedera," kata Kelly, pemain tim Hangtuah Sumatera Selatan yang berkiprah di Liga Bola Basket Indonesia (IBL).
Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga Dwijayanto Sarosa Putera juga mendukung program perlindungan atlet oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Dwijayanto mengatakan para atlet, baik dari cabang-cabang olahraga rekreasi, olahraga pendidikan maupun olahraga prestasi pantas mendapatkan yang terbaik karena mereka adalah para pahlawan bangsa.
"Hanya dua hal yang bisa membuat Bendera Merah Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang di luar negeri yaitu kedatangan Presiden Indonesia dan prestasi atlet. Oleh karena itu kami mengapresiasi perlindungan atlet seperti yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan," tutur Dwijayanto.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017
Tags: