MRT lakukan rekayasa lalin Jalan Tanjung Karang
22 Maret 2017 15:38 WIB
Pekerja melintasi terowongan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Senayan, Jakarta, Kamis (10/12). Pembangunan MRT rute Lebak Bulus - Bundaran HI untuk struktur layang mencapai 22 persen sedangkan struktur bawah tanah sebesar 50 persen. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta melakukan rekayasa atau pengaturan lalu lintas (lalin) di Jalan Tanjung Karang terkait pekerjaan pembangunan pintu masuk Stasiun Dukuh Atas.
"Sebagai upaya percepatan penyelesaian pembangunan MRT untuk koridor struktur bawah tanah di Stasiun Dukuh Atas, kami akan berlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Tanjung Karang," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar dalam rilis yang diterima Antara, Rabu.
Baca juga: (Pembangunan MRT terus berjalan baik)
Menurut dia, manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan Tanjung Karang dilakukan untuk mengakomodasi jalannya pembangunan pintu masuk (entrance) stasiun di sisi barat Stasiun Dukuh Atas.
"Pergeseran lajur di Jalan Tanjung Karang itu akan berlangsung mulai hari ini, 22 Maret 2017 hingga 15 Maret 2018 mendatang, atau sampai pekerjaan tersebut selesai secara keseluruhan," ujar William.
Baca juga: (Bappenas: pembangunan MRT bukan untuk gagah-gagahan)
Dalam rekayasa tersebut, dia menuturkan lajur kendaraan akan diarahkan ke area median Jalan Tanjung Karang, sedangkan area kerja bergeser ke sisi barat stasiun atau lebih tepatnya di depan Hotel All Seasons.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu mengikuti petunjuk petugas di lapangan dan senantiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada," tutur William.
Baca juga: (Menteri Bappenas: Pembangunan MRT akan mempercepat roda perekonomian bangsa)
Sementara itu, dia mengungkapkan kemajuan pembangunan MRT untuk konstruksi bangunan sipil hingga 28 Februari 2017 telah mencapai 66,92 persen, dengan rincian 50,71 persen untuk pekerjaan depo dan struktur layang, serta 83,27 persen untuk pekerjaan struktur bawah tanah.
Lebih lanjut, dia menambahkan pekerjaan konstruksi untuk pembangunan depo, jalur, stasiun layang maupun stasiun bawah tanah masih terus dilaksanakan secara intensif.
Baca juga: (Budi Sumadi tinjau progres MRT dan kereta Bandara Soekarno-Hatta)
"Sebagai upaya percepatan penyelesaian pembangunan MRT untuk koridor struktur bawah tanah di Stasiun Dukuh Atas, kami akan berlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Tanjung Karang," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar dalam rilis yang diterima Antara, Rabu.
Baca juga: (Pembangunan MRT terus berjalan baik)
Menurut dia, manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan Tanjung Karang dilakukan untuk mengakomodasi jalannya pembangunan pintu masuk (entrance) stasiun di sisi barat Stasiun Dukuh Atas.
"Pergeseran lajur di Jalan Tanjung Karang itu akan berlangsung mulai hari ini, 22 Maret 2017 hingga 15 Maret 2018 mendatang, atau sampai pekerjaan tersebut selesai secara keseluruhan," ujar William.
Baca juga: (Bappenas: pembangunan MRT bukan untuk gagah-gagahan)
Dalam rekayasa tersebut, dia menuturkan lajur kendaraan akan diarahkan ke area median Jalan Tanjung Karang, sedangkan area kerja bergeser ke sisi barat stasiun atau lebih tepatnya di depan Hotel All Seasons.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu mengikuti petunjuk petugas di lapangan dan senantiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada," tutur William.
Baca juga: (Menteri Bappenas: Pembangunan MRT akan mempercepat roda perekonomian bangsa)
Sementara itu, dia mengungkapkan kemajuan pembangunan MRT untuk konstruksi bangunan sipil hingga 28 Februari 2017 telah mencapai 66,92 persen, dengan rincian 50,71 persen untuk pekerjaan depo dan struktur layang, serta 83,27 persen untuk pekerjaan struktur bawah tanah.
Lebih lanjut, dia menambahkan pekerjaan konstruksi untuk pembangunan depo, jalur, stasiun layang maupun stasiun bawah tanah masih terus dilaksanakan secara intensif.
Baca juga: (Budi Sumadi tinjau progres MRT dan kereta Bandara Soekarno-Hatta)
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: