Sriwijaya FC tak mau latah ikuti Persib
21 Maret 2017 15:16 WIB
Pemain Arema FC, Johan Ahmat Farizi (kanan) berebut bola dengan pemain Sriwijaya FC, Muhammad Nur Iskandar (kiri) pada pertandingan perempat final Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017). (ANTARA/Mohammad Ayudha)
Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya FC Sumatera Selatan tidak mau latah mengikuti jejak Persib Bandung yang merekrut pemain bintang dunia Michael Essien.
Asisten Manajer Sriwijaya FC Muchendi Mahzarekki di Palembang, Selasa, mengatakan, setiap klub memiliki perencanaan sendiri yang disesuaikan dengan ketersediaan dana.
"Sriwijaya FC belum ada rencana seperti Persib," kata Muchendi.
Baca juga: (Sriwijaya FC siapkan uji coba jelang liga)
Ia mengatakan, meski PSSI sesumbar akan mendonor hingga Rp7,5 miliar bagi klub yang berhasil mendatangkan pemain bintang dunia (marquee player), Sriwijaya FC tetap tidak mau gegabah.
Hal ini terkait dengan bugjet belanja pemain, gaji pemain, dana operasional, biaya pertandingan away, serta biaya-biaya lainnya, termasuk keharusan memiliki tim Liga U-19.
Malahan jika benar PSSI akan menyuntik dana ke peserta Liga 1, Muchendi berharap dana itu tetap direalisasikan meski tidak merekrut pemain bintang dunia.
"Syukur-syukur bila benar-benar direalisasikan bisa lancar pembayarannya," kata dia.
Sebelumnya, manajemen Sriwijaya FC PT Sriwijaya Optimitis Mandiri keberatan dengan wacana PSSI yang meminta setiap klub peserta Liga 1/2017 menyediakan kuota untuk satu orang pemain asing kategori bintang dunia.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris mengatakan, sikap ini dilatari bahwa tidak setiap klub memiliki kemampuan dana untuk merekrut pemain label dunia (marque player).
"Apa semua klub mampu, ini pertanyaan kami," kata Haris.
PSSI memunculkan wacana mengenai penambahan dua pemain asing ditambah satu pemain asia dan satu Marque Player (pemain bintang dunia) untuk meningkatkan gengsi dan kualitas liga Indonesia.
Baca juga: (Pelatih Sriwijaya FC targetkan lima uji coba)
Asisten Manajer Sriwijaya FC Muchendi Mahzarekki di Palembang, Selasa, mengatakan, setiap klub memiliki perencanaan sendiri yang disesuaikan dengan ketersediaan dana.
"Sriwijaya FC belum ada rencana seperti Persib," kata Muchendi.
Baca juga: (Sriwijaya FC siapkan uji coba jelang liga)
Ia mengatakan, meski PSSI sesumbar akan mendonor hingga Rp7,5 miliar bagi klub yang berhasil mendatangkan pemain bintang dunia (marquee player), Sriwijaya FC tetap tidak mau gegabah.
Hal ini terkait dengan bugjet belanja pemain, gaji pemain, dana operasional, biaya pertandingan away, serta biaya-biaya lainnya, termasuk keharusan memiliki tim Liga U-19.
Malahan jika benar PSSI akan menyuntik dana ke peserta Liga 1, Muchendi berharap dana itu tetap direalisasikan meski tidak merekrut pemain bintang dunia.
"Syukur-syukur bila benar-benar direalisasikan bisa lancar pembayarannya," kata dia.
Sebelumnya, manajemen Sriwijaya FC PT Sriwijaya Optimitis Mandiri keberatan dengan wacana PSSI yang meminta setiap klub peserta Liga 1/2017 menyediakan kuota untuk satu orang pemain asing kategori bintang dunia.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris mengatakan, sikap ini dilatari bahwa tidak setiap klub memiliki kemampuan dana untuk merekrut pemain label dunia (marque player).
"Apa semua klub mampu, ini pertanyaan kami," kata Haris.
PSSI memunculkan wacana mengenai penambahan dua pemain asing ditambah satu pemain asia dan satu Marque Player (pemain bintang dunia) untuk meningkatkan gengsi dan kualitas liga Indonesia.
Baca juga: (Pelatih Sriwijaya FC targetkan lima uji coba)
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: