Bio Farma: salah kaprah vaksin mahal berarti bagus
20 Maret 2017 18:58 WIB
ilustrasi: Kualitas Produk Vaksin Bio Farma Aktivitas peneliti di Laboratorium Riset dan Pengembangan di Gedung PT Bio Farma (Persero), di Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/7/2016). (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra) ()
Bandung (ANTARA News) - Pandangan masyarakat akan harga vaksin yang berharga tinggi atau mahal memiliki kualitas yang lebih bagus adalah pemahaman yang salah kaprah, kata Direktur Produksi PT Bio Farma (Persero) Juliman.
"Orang kita biasanya berpikiran vaksin yang harganya mahal berarti bagus, belum tentu. Itu salah kaprah," kata Juliman di Bandung, Senin.
Menurut Juliman tidak sedikit masyarakat yang memilih datang ke fasilitas kesehatan swasta dan membeli vaksin dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan vaksin yang dianjurkan oleh pemerintah.
Padahal, pemerintah menggunakan vaksin dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma yang memiliki kualitas berstandar internasional.
"Di negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), Bio Farma satu-satunya perusahaan produksi vaksin yang diakui WHO (World Health Organization)," kata Juliman.
Dia menerangkan bahwa Bio Farma adalah perusahaan yang memimpin dalam pengembangan teknologi dan produksi vaksin untuk negara-negara berkembang.
Vaksin-vaksin Bio Farma sendiri sudah diekspor ke 130 negara di dunia. Selain itu, Bio Farma juga menjadi pemasok produk vaksin setengah jadi untuk beberapa negara berkembang agar negara tersebut bisa mandiri memproduksi vaksin.
Juliman menjelaskan bahwa misi Bio Farma sebagai BUMN adalah untuk memberikan pelayanan di bidang farmasi bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Sementara, lanjut dia, beberapa perusahaan produsen vaksin di negara maju Eropa, Amerika, Australia, Jepang, lebih komersil dan mengejar keuntungan sehingga menjual vaksin dengan harga yang tinggi.
(T.A071/R010)
"Orang kita biasanya berpikiran vaksin yang harganya mahal berarti bagus, belum tentu. Itu salah kaprah," kata Juliman di Bandung, Senin.
Menurut Juliman tidak sedikit masyarakat yang memilih datang ke fasilitas kesehatan swasta dan membeli vaksin dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan vaksin yang dianjurkan oleh pemerintah.
Padahal, pemerintah menggunakan vaksin dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma yang memiliki kualitas berstandar internasional.
"Di negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), Bio Farma satu-satunya perusahaan produksi vaksin yang diakui WHO (World Health Organization)," kata Juliman.
Dia menerangkan bahwa Bio Farma adalah perusahaan yang memimpin dalam pengembangan teknologi dan produksi vaksin untuk negara-negara berkembang.
Vaksin-vaksin Bio Farma sendiri sudah diekspor ke 130 negara di dunia. Selain itu, Bio Farma juga menjadi pemasok produk vaksin setengah jadi untuk beberapa negara berkembang agar negara tersebut bisa mandiri memproduksi vaksin.
Juliman menjelaskan bahwa misi Bio Farma sebagai BUMN adalah untuk memberikan pelayanan di bidang farmasi bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Sementara, lanjut dia, beberapa perusahaan produsen vaksin di negara maju Eropa, Amerika, Australia, Jepang, lebih komersil dan mengejar keuntungan sehingga menjual vaksin dengan harga yang tinggi.
(T.A071/R010)
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: