Mereka hanya mengizinkan anak-anaknya menggunakan gawai pada akhir pekan dan libur sekolah, dan mengawasi permainan dan media sosial apa saja yang mereka lihat atau gunakan saat menggunakan gawai.
"Kita enggak pernah lepas mereka pakai gadget, kalau akhir pekan juga kita batesin pemakaiannya. Dan aku cuma ada satu gadget buat tiga anak, jadi mereka gantian pakainya," kata Donna.
"Enggak pernah (mereka) seharian main gadget karena buat aku, memang ada banyak positifnya, tapi lebih banyak yang negatif, apalagi dengan adanya kasus-kasus seperti paedofilia sekarang," katanya.
Ia juga punya rambu-rambu sendiri dalam mengunggah foto anak-anaknya ke jejaring sosial, berhati-hati agar tindakan itu tidak membuat anak-anaknya menjadi target kejahatan.
"Mereka enggak punya sosmed yang mereka pegang sendiri, yang mereka upload sendiri enggak punya, jadi selalu dalam pengawasan."