Pembangkit bertenaga batu bara terbesar Beijing tangguhkan operasi
19 Maret 2017 07:35 WIB
Seorang wanita terlihat di belakang seniman Liu Bolin yang menggunakan rompi berisi 24 telepon selular saat berjalan di trotoar dalam siaran langsung polusi udara di kota di hari keempat setelah dikeluarkannya siaga merah akibat polusi udara berat di Beijing, Cina, Senin (19/12/2016). (REUTERS/Jason Lee)
Beijing (ANTARA News) - Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terbesar di Beijing menangguhkan operasi pada Sabtu, menjadikan wilayah Ibu Kota itu sebagai kota pertama China yang seluruh pembangkitnya menggunakan energi bersih.
The Huangneng Beijing Thermal Power Plant dibangun dan beroperasi pada Juni 1999. Pembangkit itu memiliki lima unit berbahan batu bara dengan total kapasitas terpasang 845.000 kilowatt dan kapasitas pemanasan 26 juta meter persegi.
Du Chengzhang, manajer umum pembangkit, mengatakan itu merupakan pembagkit efisien dan ramah lingkungan dengan perlengkapan penanganan emisi canggih.
Pembangkit itu memberikan dukungan penting bagi stabilitas operasi sistem listrik dan sistem pemasok panas Beijing.
Setelah penangguhan operasi pabrik, sekitar 1,76 juta ton batu bara, serta emisi 91 ton sulfur dioksida dan 285 ton nitrogen oksida bisa dipangkas setiap tahun.
Menurut rencana udara bersih Beijing dari 2013 sampai 2017, Beijing akan membangun empat pusat listrik gas thermal dan menutup empat pembangkit listrik thermal berbahan bakar batu bara selama periode itu.
Tiga pembangkit lain yang masih mengonsumsi 6,8 juta ton batu bara setiap tahun ditutup tahun 2014 dan 2015.
Du mengatakan Huangneng akan mempersiapkan layanan sumber panas darurat bagi sistem pemanas Ibu Kota setelah menghentikan operasi.
Tiga dari empat pembangkit gas thermal sudah dibangun dan digunakan.
Beijing memiliki 27 pembangkit listrik, semuanya menggunakan energi bersih, dengan total kapasitas terpasang 11,3 juta kilowat.
Menurut rencana kota, Beijing tidak akan membangun pembangkit listrik skala besar lagi, demikian menurut warta kantor berita Xinhua.
The Huangneng Beijing Thermal Power Plant dibangun dan beroperasi pada Juni 1999. Pembangkit itu memiliki lima unit berbahan batu bara dengan total kapasitas terpasang 845.000 kilowatt dan kapasitas pemanasan 26 juta meter persegi.
Du Chengzhang, manajer umum pembangkit, mengatakan itu merupakan pembagkit efisien dan ramah lingkungan dengan perlengkapan penanganan emisi canggih.
Pembangkit itu memberikan dukungan penting bagi stabilitas operasi sistem listrik dan sistem pemasok panas Beijing.
Setelah penangguhan operasi pabrik, sekitar 1,76 juta ton batu bara, serta emisi 91 ton sulfur dioksida dan 285 ton nitrogen oksida bisa dipangkas setiap tahun.
Menurut rencana udara bersih Beijing dari 2013 sampai 2017, Beijing akan membangun empat pusat listrik gas thermal dan menutup empat pembangkit listrik thermal berbahan bakar batu bara selama periode itu.
Tiga pembangkit lain yang masih mengonsumsi 6,8 juta ton batu bara setiap tahun ditutup tahun 2014 dan 2015.
Du mengatakan Huangneng akan mempersiapkan layanan sumber panas darurat bagi sistem pemanas Ibu Kota setelah menghentikan operasi.
Tiga dari empat pembangkit gas thermal sudah dibangun dan digunakan.
Beijing memiliki 27 pembangkit listrik, semuanya menggunakan energi bersih, dengan total kapasitas terpasang 11,3 juta kilowat.
Menurut rencana kota, Beijing tidak akan membangun pembangkit listrik skala besar lagi, demikian menurut warta kantor berita Xinhua.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: