Bupati Tanah Datar minta keunikan pacu jawi tetap dilestarikan
18 Maret 2017 21:34 WIB
Dokumentasi--Pacu Jawi. Seorang joki berusaha mengendalikan sapi (jawi) saat mengikuti kegiatan olahraga tradisional Pacu Jawi (Balap Sapi), di Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (13/8). Pacu Jawi merupakan permainan olahraga tradisional yang diadakan usai panen padi dan telah menjadi atraksi wisata untuk menarik wisatawan asing dan wisatawan lokal. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Batusangkar (ANTARA News) - Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi, mengharapkan keunikan event pacu jawi (balapan sapi) di daerah itu tetap terjaga dan terus dilestarikan.
"Kegiatan pacu jawi di daerah kita ini sangat unik dan berbeda dengan daerah lain ini sehingga perlu dilestarikan sebagai budaya dan tradisi masyarakat Tanah Datar," katanya saat menutup pacu jawi di hamparan sawah Subarang Koto Hiliang, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, Sabtu.
Ia menyebutkan pacu jawi ini sangat unik dan menarik sehingga menjadi salah satu agenda pariwisata yang disukai para fotografer dan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di sisi lain, pacu jawi juga mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
"Saat kegiatan pacu jawi berlangsung, masyarakat dapat menggelar berbagai jenis makanan dan minuman, disamping itu, bagi peternak sapi juga dapat meningkatkan kesejahteraannya dimana setiap sapi pacuan akan punya nilai jual yang tinggi dibanding sapi biasa," katanya.
"Alek Pacu Jawi" saat ini tak lagi milik orang Tanah Datar saja, tapi sudah mendunia sehingga diharapkan masyarakat dapat mempertahankan tradisi seperti ini dan tidak terpengaruh dengan budaya asing.
Ia mengharapkan pengurus Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) bersama Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dapat membuat kalender wisata kegiatan pacu jawi ini sehingga para wisatawan dapat menentukan waktu menyaksikan olahraga yang unik dan menarik ini.
Bupati mengapresiasi masyarakat setempat yang telah menggelar alek pacu jawi di lokasi sawah yang sudah seringkali dilaksanakan ini.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, pemuda dan olahraga Tanah Datar, Edisusanto mengatakan dalam pacu jawi ini menyajikan atraksi menarik bagi wisatawan terutama turis mancanegara dan para fotografer.
Ia menyebutkan banyak biro perjalanan wisata yang menginginkan agar ada kalender tetap pacu jawi ini sehingga mereka dapat membawa tamunya pada jadwal yang telah ditentukan tersebut.
"Kegiatan pacu jawi ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan menjadi sarana hiburan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat," katanya.
Ketua Pelaksana Pacu Jawi, Erizal Efendi mengucapkan terima kash atas kehadiran Bupati Tanah Datar menyaksikan sekaligus menutup pacu jawi yang sudah lima minggu dilaksanakan disini.
"Atraksi pacu jawi ini adalah permainan tradisional masyarakat di empat kecamatan di Tanah Datar yang diaplikasikan sebagai hiburan masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan pacu jawi dilaksanakan untuk mengisi masa setelah panen padi sampai musim bercocok tanam yang prosesinya dilaksanakan secara adat Minangkabau.
Pada kesempatan itu juga diserahkan hadiah bagi pemenang lomba jawi terbaik berupa satu ekor kambing yang diraih pemilik jawi "Salimbado" dari Kabupaten Limapuluh Kota, dan juara lomba menangkap ikan diraih oleh Nia, Nelpida, Dani, Juara lomba lari dalam lumpur diraih oleh Kiki, Fauzi, Tori.
"Kegiatan pacu jawi di daerah kita ini sangat unik dan berbeda dengan daerah lain ini sehingga perlu dilestarikan sebagai budaya dan tradisi masyarakat Tanah Datar," katanya saat menutup pacu jawi di hamparan sawah Subarang Koto Hiliang, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, Sabtu.
Ia menyebutkan pacu jawi ini sangat unik dan menarik sehingga menjadi salah satu agenda pariwisata yang disukai para fotografer dan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di sisi lain, pacu jawi juga mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
"Saat kegiatan pacu jawi berlangsung, masyarakat dapat menggelar berbagai jenis makanan dan minuman, disamping itu, bagi peternak sapi juga dapat meningkatkan kesejahteraannya dimana setiap sapi pacuan akan punya nilai jual yang tinggi dibanding sapi biasa," katanya.
"Alek Pacu Jawi" saat ini tak lagi milik orang Tanah Datar saja, tapi sudah mendunia sehingga diharapkan masyarakat dapat mempertahankan tradisi seperti ini dan tidak terpengaruh dengan budaya asing.
Ia mengharapkan pengurus Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) bersama Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dapat membuat kalender wisata kegiatan pacu jawi ini sehingga para wisatawan dapat menentukan waktu menyaksikan olahraga yang unik dan menarik ini.
Bupati mengapresiasi masyarakat setempat yang telah menggelar alek pacu jawi di lokasi sawah yang sudah seringkali dilaksanakan ini.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, pemuda dan olahraga Tanah Datar, Edisusanto mengatakan dalam pacu jawi ini menyajikan atraksi menarik bagi wisatawan terutama turis mancanegara dan para fotografer.
Ia menyebutkan banyak biro perjalanan wisata yang menginginkan agar ada kalender tetap pacu jawi ini sehingga mereka dapat membawa tamunya pada jadwal yang telah ditentukan tersebut.
"Kegiatan pacu jawi ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan menjadi sarana hiburan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat," katanya.
Ketua Pelaksana Pacu Jawi, Erizal Efendi mengucapkan terima kash atas kehadiran Bupati Tanah Datar menyaksikan sekaligus menutup pacu jawi yang sudah lima minggu dilaksanakan disini.
"Atraksi pacu jawi ini adalah permainan tradisional masyarakat di empat kecamatan di Tanah Datar yang diaplikasikan sebagai hiburan masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan pacu jawi dilaksanakan untuk mengisi masa setelah panen padi sampai musim bercocok tanam yang prosesinya dilaksanakan secara adat Minangkabau.
Pada kesempatan itu juga diserahkan hadiah bagi pemenang lomba jawi terbaik berupa satu ekor kambing yang diraih pemilik jawi "Salimbado" dari Kabupaten Limapuluh Kota, dan juara lomba menangkap ikan diraih oleh Nia, Nelpida, Dani, Juara lomba lari dalam lumpur diraih oleh Kiki, Fauzi, Tori.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: