Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakartanaik tiga poin menjadi Rp13.344 per dolar AS pada Jumat pagi.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa setelah pengumuman kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve, pergerakan indeks dolar AS berbalik terkoreksi terhadap mayoritas mata uang dunia termasuk rupiah.
"Tampaknya pelaku pasar merespons positif kebijakan The Fed seiring persepsi berkurangnya risiko ketidakpastian di pasar," katanya.
The Fed memutuskan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25 basis poin ke posisi 0,75 sampai satu persen dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 14-15 Maret.
Selain itu, ia melanjutkan, kebijakan Tiongkok meningkatnya tingkat suku bunga jangka pendek direspons dengan
kenaikan Yuan, yang berimbas pada terapresiasinya sejumlah
mata uang kawasan Asia terhadap dolar AS, termasuk rupiah.
"Kami masih berharap sentimen dari imbas kenaikan suku bunga The
Fed masih bertahan sehingga memberikan kesempatan pada rupiah untuk
dapat melanjutkan penguatannya lebih tinggi," katanya.
Sementara dari dalam negeri, dia menjelaskan, keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan diharapkan turut membantu penguatan lanjutan rupiah.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 4,75 persen.
Bunga penyimpanan dana di BI (Deposit Facility) juga tetap empat persen, dan bunga fasilitas penyediaan dana dari BI ke perbankan (Lending Facility) tetap menjadi 5,5 persen sejak 17 Maret.
Rupiah bergerak naik
17 Maret 2017 10:30 WIB
Petugas menghitung pecahan Dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (12/8). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: