Kementerian LHK apresiasi pengolahan sampah Patraganik III
16 Maret 2017 20:51 WIB
Ilustrasi--Bank Sampah. Seorang mahasiswa mencoba memasukkan botol minuman plastik ke dalam bank sampah yang dinamakan Indonesia Sehat Bersih Cerdas (ISBC), di galeri Sistem Komputer Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/3/2017). Inovasi bank sampah ini diciptakan oleh dosen dan mahasiswa UPI, didasarkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik kelaut, secara keseluruhan mencapai 187,2 juta ton. (ANTARA /Muhammad Arif Pribadi)
Palembang (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengapresiasi pengolahan sampah terpadu Patraganik III saat melakukan kunjungan ke mitra binaan CSR Pertamina RU III.
Kunjungan itu dilakukan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Tuti Hendrawati Mintarsih bersama 40 peserta rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah ini diterima langsung oleh Ketua Kelompok Patraganik III, M Yusuf didampingi Environment Section Head RU III, Dody Bafaddal dan Head of Communication and Relations RU III, Yohana Margaretha Hetharia di Palembang, Kamis.
Menurut Tuti, kunjungan dimaksudkan untuk tinjauan belajar para peserta Rakornas ke Patraganik III sebagai salah satu kawasan pengelolaan sampah terpadu yang telah berkontribusi terhadap konservasi lingkungan hidup khususnya pengelolaan sampah di Kota Palembang.
Di samping itu, Patraganik III turut menjadi salah satu poin penilaian yang mendukung pencapaian piala Adipura Kota Palembang sejak tahun 2014.
Dalam kunjungannya, Tuti beserta para peserta Rakornas melakukan dialog interaktif mengenai pengelolaan sampah serta meninjau langsung proses pengolahan sampah terpadu di Patraganik III.
Turut hadir, Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Saharudin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang, Faizal AR.
"Kami terbuka dan menyambut baik kunjungan Kementerian LHK ke Patraganik III. Memang saat ini Patraganik III telah menjadi pusat informasi dan pengetahuan khususnya dalam hal pengolahan sampah terpadu. Tentunya hal ini juga menjadi salah satu sinyal positif bagi Patraganik III sebagai salah satu Mitra Binaan CSR kami untuk dapat lebih meningkatkan kontribusinya bagi lingkungan sekitar," ujar Area Manager Communication and Relations Sumbagsel M Roby Hervindo.
Ia menjelaskan, Pertamina telah merintis program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Patraganik III sebagai kawasan terpadu untuk pengolahan sampah sejak tahun 2011, yang secara nyata mampu menyerap sekitar 22 ton sampah setiap bulannya.
"Patraganik III mengolah seluruh sampah yang tidak hanya berasal dari Komplek Perumahan Pertamina namun juga dari wilayah Kecamatan Plaju dan Kecamatan Banyuasin I," ujarnya.
Sampah tersebut, lanjutnya kemudian diolah menjadi pupuk organik dengan tiga jenis produk yakni pupuk cair, pupuk curah serta pupuk granula yang dipasarkan melalui outlet penjualan Patraganik III dan kerja sama dengan berbagai instansi seperti Dinas Kebersihan dan Tata Kota Palembang, serta suplai pupuk untuk taman di beberapa komplek perumahan di Palembang.
Selain mengolah sampah menjadi pupuk organik, Patraganik III juga melakukan daur ulang (recycle) sampah plastik menjadi cacahan plastik, pembudidayaan tanaman buah dan pohon, serta mendirikan penangkaran kupu-kupu yang dapat menjaga rantai ekosistem di lingkungan Patraganik III dan sekitarnya.
Di samping memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat di Kecamatan Plaju dan Kecamatan Banyuasin, program pemberdayaan masyarakat Patraganik III ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen dan upaya Pertamina untuk pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengolahan dan pemanfaatan limbah sampah, katanya.
Kunjungan itu dilakukan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Tuti Hendrawati Mintarsih bersama 40 peserta rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah ini diterima langsung oleh Ketua Kelompok Patraganik III, M Yusuf didampingi Environment Section Head RU III, Dody Bafaddal dan Head of Communication and Relations RU III, Yohana Margaretha Hetharia di Palembang, Kamis.
Menurut Tuti, kunjungan dimaksudkan untuk tinjauan belajar para peserta Rakornas ke Patraganik III sebagai salah satu kawasan pengelolaan sampah terpadu yang telah berkontribusi terhadap konservasi lingkungan hidup khususnya pengelolaan sampah di Kota Palembang.
Di samping itu, Patraganik III turut menjadi salah satu poin penilaian yang mendukung pencapaian piala Adipura Kota Palembang sejak tahun 2014.
Dalam kunjungannya, Tuti beserta para peserta Rakornas melakukan dialog interaktif mengenai pengelolaan sampah serta meninjau langsung proses pengolahan sampah terpadu di Patraganik III.
Turut hadir, Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Saharudin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang, Faizal AR.
"Kami terbuka dan menyambut baik kunjungan Kementerian LHK ke Patraganik III. Memang saat ini Patraganik III telah menjadi pusat informasi dan pengetahuan khususnya dalam hal pengolahan sampah terpadu. Tentunya hal ini juga menjadi salah satu sinyal positif bagi Patraganik III sebagai salah satu Mitra Binaan CSR kami untuk dapat lebih meningkatkan kontribusinya bagi lingkungan sekitar," ujar Area Manager Communication and Relations Sumbagsel M Roby Hervindo.
Ia menjelaskan, Pertamina telah merintis program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Patraganik III sebagai kawasan terpadu untuk pengolahan sampah sejak tahun 2011, yang secara nyata mampu menyerap sekitar 22 ton sampah setiap bulannya.
"Patraganik III mengolah seluruh sampah yang tidak hanya berasal dari Komplek Perumahan Pertamina namun juga dari wilayah Kecamatan Plaju dan Kecamatan Banyuasin I," ujarnya.
Sampah tersebut, lanjutnya kemudian diolah menjadi pupuk organik dengan tiga jenis produk yakni pupuk cair, pupuk curah serta pupuk granula yang dipasarkan melalui outlet penjualan Patraganik III dan kerja sama dengan berbagai instansi seperti Dinas Kebersihan dan Tata Kota Palembang, serta suplai pupuk untuk taman di beberapa komplek perumahan di Palembang.
Selain mengolah sampah menjadi pupuk organik, Patraganik III juga melakukan daur ulang (recycle) sampah plastik menjadi cacahan plastik, pembudidayaan tanaman buah dan pohon, serta mendirikan penangkaran kupu-kupu yang dapat menjaga rantai ekosistem di lingkungan Patraganik III dan sekitarnya.
Di samping memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat di Kecamatan Plaju dan Kecamatan Banyuasin, program pemberdayaan masyarakat Patraganik III ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen dan upaya Pertamina untuk pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengolahan dan pemanfaatan limbah sampah, katanya.
Pewarta: Susilawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: