Honda Prospect Motor punya bos baru
16 Maret 2017 16:16 WIB
Tomoki Uchida (kiri) menyerahkan roda kemudi kepada Takehiro Watanabe (kanan) sebagai tanda serah terima jabatan Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor di Jakarta, Kamis (15/3/2017). (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA News) - Agen tunggal pemegang merek mobil Honda di Indonesia, PT Honda Prospect Motor, melakukan pergantian kepemimpinan dengan penunjukkan Takehiro Watanabe menggantikan Tomoki Uchida sebagai Presiden Direktur perusahaan tersebut.
Seremonial serah terima jabatan itu dilakukan bersamaan dengan peluncuran dua model terbaru mereka, All New Honda Odyssey dan New Honda City, di Jakarta, Kamis.
"Saya tinggal di Indonesia dan bekerja untuk Honda Prospect Motor selama lima tahun 11 bulan, hampir enam tahun ini kami melalui begitu banyak tantangan dan kemajuan," kata Uchida dalam pidatonya.
"Pengganti saya adalah Takehiro Watanabe, memiliki pengalaman mengelola beberapa negara dan daerah. Saya yakin di bawah arahannya, HPM akan terus tumbuh lebih besar," ujar Uchida menambahkan.
Uchida, memimpin Honda di Indonesia sejak 2011 silam setelah menimba pengalaman di Honda Brazil dan Eropa.
Saat Uchida pertama kali menjabat, Honda hanya memiliki volume penjualan 45.416 unit pada tahun 2011. Lantas volume penjualan Honda bertambah lebih dari tiga kali lipat menjadi 199.364 unit pada 2016, yang juga merupakan rekor baru bagi Honda di Indonesia.
Selain itu, Uchida juga berhasil memimpin Honda meningkatkan pangsa pasar mereka dari 5 persen di awal ia menjabat menjadi 19 persen di pengujung 2016, yang lagi-lagi menjadi pencapaian monumental karena menjadi pangsa pasar tertinggi Honda dalam pasar otomotif sebuah negara di seluruh dunia.
Keberhasilan itu tidak lepas dari strategi Uchida membawa Honda memasuki segmen-segmen baru serperti kehadiran Honda Brio pada 2012 di segmen hatchback, kemudian Brio Satya di segmen LCGC (2013), Mobilio di segmen Low MPV (2014), HR-V di segmen SUV dan Low SUV (2015) dan BR-V di segmen Low SUV (2016).
Bukan hanya soal penjualan, Uchida juga mencatatkan prestasi dengan meningkatkan kapasitas produksi Honda di Indonesia menjadi 200.000 unit per tahun serta pencapaian 1 juta unit produksi mobil pada Februari 2017.
Baca juga: (Luncurkan New Mobilio, Honda bidik 2017 tahun pertumbuhan)
Indonesia Panas
Dengan berbagai pencapaian tersebut, Watanabe memiliki tugas penting untuk mempertahankan bahkan meningkatkan citra jenama Honda di Indonesia.
"Salah satu misi penting saya meningkatkan citra Honda di Indonesia," kata Watanabe dalam pidato perdananya sebagai Presdir HPM.
Watanabe datang ke Indonesia berbekalkan pengalamannya bertugas di Honda Meksiko sejak 2002 dan lantas pada 2010 ia bertugas di Honda Amerika Serikat.
Pria kelahiran Tokyo 23 September 1965 itu mengaku baru beberapa hari berada di Indonesia dan mengungkapkan kesan singkatnya terhadap wilayah tugasnya yang baru.
"Indonesia itu panas dan bergairah, bukan hanya cuacanya tetapi juga masyarakatnya serta industri otomotifnya," tutur Watanabe singkat.
Sementara Watanabe akan mulai memutar otak untuk meningkatkan performa Honda di industri otomotif yang disebutnya panas itu, Uchida akan bertolak kembali ke Jepang dan bertugas di markas pusat Honda di Tokyo.
Seremonial serah terima jabatan itu dilakukan bersamaan dengan peluncuran dua model terbaru mereka, All New Honda Odyssey dan New Honda City, di Jakarta, Kamis.
"Saya tinggal di Indonesia dan bekerja untuk Honda Prospect Motor selama lima tahun 11 bulan, hampir enam tahun ini kami melalui begitu banyak tantangan dan kemajuan," kata Uchida dalam pidatonya.
"Pengganti saya adalah Takehiro Watanabe, memiliki pengalaman mengelola beberapa negara dan daerah. Saya yakin di bawah arahannya, HPM akan terus tumbuh lebih besar," ujar Uchida menambahkan.
Uchida, memimpin Honda di Indonesia sejak 2011 silam setelah menimba pengalaman di Honda Brazil dan Eropa.
Saat Uchida pertama kali menjabat, Honda hanya memiliki volume penjualan 45.416 unit pada tahun 2011. Lantas volume penjualan Honda bertambah lebih dari tiga kali lipat menjadi 199.364 unit pada 2016, yang juga merupakan rekor baru bagi Honda di Indonesia.
Selain itu, Uchida juga berhasil memimpin Honda meningkatkan pangsa pasar mereka dari 5 persen di awal ia menjabat menjadi 19 persen di pengujung 2016, yang lagi-lagi menjadi pencapaian monumental karena menjadi pangsa pasar tertinggi Honda dalam pasar otomotif sebuah negara di seluruh dunia.
Keberhasilan itu tidak lepas dari strategi Uchida membawa Honda memasuki segmen-segmen baru serperti kehadiran Honda Brio pada 2012 di segmen hatchback, kemudian Brio Satya di segmen LCGC (2013), Mobilio di segmen Low MPV (2014), HR-V di segmen SUV dan Low SUV (2015) dan BR-V di segmen Low SUV (2016).
Bukan hanya soal penjualan, Uchida juga mencatatkan prestasi dengan meningkatkan kapasitas produksi Honda di Indonesia menjadi 200.000 unit per tahun serta pencapaian 1 juta unit produksi mobil pada Februari 2017.
Baca juga: (Luncurkan New Mobilio, Honda bidik 2017 tahun pertumbuhan)
Indonesia Panas
Dengan berbagai pencapaian tersebut, Watanabe memiliki tugas penting untuk mempertahankan bahkan meningkatkan citra jenama Honda di Indonesia.
"Salah satu misi penting saya meningkatkan citra Honda di Indonesia," kata Watanabe dalam pidato perdananya sebagai Presdir HPM.
Watanabe datang ke Indonesia berbekalkan pengalamannya bertugas di Honda Meksiko sejak 2002 dan lantas pada 2010 ia bertugas di Honda Amerika Serikat.
Pria kelahiran Tokyo 23 September 1965 itu mengaku baru beberapa hari berada di Indonesia dan mengungkapkan kesan singkatnya terhadap wilayah tugasnya yang baru.
"Indonesia itu panas dan bergairah, bukan hanya cuacanya tetapi juga masyarakatnya serta industri otomotifnya," tutur Watanabe singkat.
Sementara Watanabe akan mulai memutar otak untuk meningkatkan performa Honda di industri otomotif yang disebutnya panas itu, Uchida akan bertolak kembali ke Jepang dan bertugas di markas pusat Honda di Tokyo.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: