Jakarta (ANTARA News) - Siti Fadilah Supari, yang menjabat Menteri Kesehatan (Menkes), mengaku deg-degan menanti giliran dipanggil menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Bogor, Minggu, berkaitan dengan "reshuffle" (perombakan) kabinet. "Ya deg-degan juga. Kata Pak Andi Malarangeng, menteri-menteri yang dipanggil hari ini aman," katanya kepada ANTARA News, di Jakarta. Meski disebutkan menteri yang dipanggil pada Minggu aman dari "reshuffle" di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), Siti Fadilah mengaku deg-degan lantaran akan dievaluasi kinerjanya. Ia mengatakan, pemanggilan sejumlah menteri pada hari Minggu ke kediaman Presiden adalah untuk mengetahui kinerja dan hasil-hasil yang diperoleh selama ini. Menkes mengemukakan, saat ini program-program di bidang kesehatan telah berjalan dengan baik, namun dari segi pengawasan masih perlu diperbaiki. "Saya ingin nantinya tidak ada lagi keluhan pasien, karena tidak dilayani dengan baik. Saya ingin cakupannya akan lebih baik lagi sampai pada palayanan kesehatan yang berkualitas bagi orang miskin," katanya. Namun, ia mengatakan, fokus peningkatan pelayan tidak hanya bagi mereka yang miskin tetapi juga bagi orang-orang yang mampu. "Bagaimana agar orang yang diatas orang miskin juga mengecap hal yang sama," katanya. Menurut dia, dalam bidang kesehatan, Presiden telah menargetkan untuk mengurangi angka kematian bayi dan kematian ibu. "Presiden menargetkan angka kematian bayi menjadi 2,6 persen dan sekarang sudah mencapai tiga persen," katanya menambahkan. (*)