Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno bertemu, dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa sore.

Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Ketua Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo.

Aqil kepada Anies-Sandi berpesan agar membangun Islam yang moderat serta Islam yang bermartabat bukan Islam yang abal abal, yang emosional. Islam yang bermartabat dan berbudaya.

Dia yakin dengan kapasitas Anies di bidang pendidikan, apalagi, sewaktu menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan sering bersilaturahim dengannya di PBNU.

"Saya yakin beliau mantan rektor dan mantan menteri intelektual lulusan Amerika. Saya yakin beliau pandangannya sama," kata Aqil.

Pertemuan dengan Anies bukan pertemuan yang pertama. Sewaktu menjadi rektor Universitas Paramadina, sebelum menjadi mendikbud dan waktu menjadi mendikbud sudah bertemu, katanya.

Agil juga memberikan doa untuk pasangan Anies-Sandi. Doa itu dipanjatkan usai ketiganya melakukan diskusi mengenai dinamika kepemimpinan Jakarta.

"Mari kita berdoa agar pak Anies dan Sandi diberi kemudahan dilancarkan ikhtiarnya untuk membangun Jakarta," kata Aqil.

Sementara itu, Anies menjelaskan maksud kedatangannya ke PBNU adalah untuk menjalin silahturahim dan meminta nasehat dari para ulama NU. Dan hal itu pun bersambut ketika Anies dan Sandi mendapat pesan-pesan dari Aqil soal keadilan, ketimpangan, lapangan pekerjaan, pendidikan, yang nantinya menjadi fokus dari paslon no 3 itu.

"Insya Allah amanat itu nanti kita bawa dan dengan pesan tadi, kami menjadi lebih mantap untuk serius bahwa Jakarta adalah untuk semuanya," kata Anies.