Djarot ingin bangun RPTRA di Jatipulo
13 Maret 2017 19:56 WIB
ilustrasi: Calon Wagub DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat (tengah) menyapa relawan Agus-Sylvi yang memberikan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Tebet, Jakarta, Sabtu (11/3/2017). (ANTARA /Wahyu Putro A) ()
Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
"Kalau ada lahan milik pemerintah ataupun ada lahan milik masyarakat ajukan ke kami, segera kami buka. Kami bangun RPTRA di sini," katanya di Jakarta Barat, Senin.
Saat "blusukan" di RT 01 RW 08 Kelurahan Jatipulo, Djarot mengamati banyak anak-anak kecil yang membutuhkan tempat bermain yang sehat dan aman di kawasan padat penduduk itu.
"Kalau ada lokasinya, saya aktif kembali langsung kami kerjakan RPTRA di sini. Ini bukan demi Basuki-Djarot, ini semua demi masyarakat Jakarta," tuturnya.
Djarot mengatakan Pemerintah Provinsi DKI berencana membangun 200 RPTRA dengan sasaran wilayah rukun warga (RW) yang padat.
Pembangunan RPTRA tersebut mencakup 100 RPTRA yang menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan 100 RPTRA lainnya menggunakan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
"Sekarang tentukan lokasi di mana. Begitu ada lokasi milik pemerintah, jadi gampang. Kalau gak ada, ya milik warga dijual kami beli untuk RPTRA. Ini bagus di lingkungan padat. Sama waktu kami ke Grogol Utara, itu kan pemukiman padat," ujarnya.
Menurutnya, RPTRA justru harus dibangun di lingkungan padat penduduk dengan tujuan meningkatkan hubungan sosial dan interaksi masyarakat.
"Itu (RPTRA) salah satu solusi untuk berbagai hal, sehingga kami bisa memperkuat dan membangun kohesi sosial. Ini salah satu media supaya banyak manfaat seperti mencegah tawuran, tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga, memberikan satu lokasi yang sehat untuk pelatihan, dan majelis taklim," ujarnya.
(M052/K007)
"Kalau ada lahan milik pemerintah ataupun ada lahan milik masyarakat ajukan ke kami, segera kami buka. Kami bangun RPTRA di sini," katanya di Jakarta Barat, Senin.
Saat "blusukan" di RT 01 RW 08 Kelurahan Jatipulo, Djarot mengamati banyak anak-anak kecil yang membutuhkan tempat bermain yang sehat dan aman di kawasan padat penduduk itu.
"Kalau ada lokasinya, saya aktif kembali langsung kami kerjakan RPTRA di sini. Ini bukan demi Basuki-Djarot, ini semua demi masyarakat Jakarta," tuturnya.
Djarot mengatakan Pemerintah Provinsi DKI berencana membangun 200 RPTRA dengan sasaran wilayah rukun warga (RW) yang padat.
Pembangunan RPTRA tersebut mencakup 100 RPTRA yang menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan 100 RPTRA lainnya menggunakan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
"Sekarang tentukan lokasi di mana. Begitu ada lokasi milik pemerintah, jadi gampang. Kalau gak ada, ya milik warga dijual kami beli untuk RPTRA. Ini bagus di lingkungan padat. Sama waktu kami ke Grogol Utara, itu kan pemukiman padat," ujarnya.
Menurutnya, RPTRA justru harus dibangun di lingkungan padat penduduk dengan tujuan meningkatkan hubungan sosial dan interaksi masyarakat.
"Itu (RPTRA) salah satu solusi untuk berbagai hal, sehingga kami bisa memperkuat dan membangun kohesi sosial. Ini salah satu media supaya banyak manfaat seperti mencegah tawuran, tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga, memberikan satu lokasi yang sehat untuk pelatihan, dan majelis taklim," ujarnya.
(M052/K007)
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: