Buleleng gencarkan sosialisasi pencegahan meningitis babi
13 Maret 2017 18:18 WIB
Calon pembeli melihat babi di sentra peternakan babi di Denpasar, Bali, Senin (13/3/2017). Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit meningitis streptococcus suis (MSS) atau meningitis babi menyusul 13 orang warga di Kabupaten Badung menderita penyakit tersebut setelah mengkonsumsi daging babi. (ANTARA /Wira Suryantala)
Singaraja (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, terus menggencarkan sosialisasi pencegahan penyebaran penyakit "meningitis streptococcus suis" (MSS) atau meningitis babi yang sempat meresahkan masyarakat di daerah itu.
"Kami segera bergerak cepat karena kasus meningitis babi pernah terjadi di wilayah Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra di Singaraja, Bali, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya sudah secara langsung mengintruksikan dinas yang menaungi masalah peternakan dan kesehatan menyosialisasikan pencegahan terhadap MSS yang penularannya akibat makanan babi mentah.
Ia menambahkan, pihaknya pun telah melakukan pengamatan termasuk dengan MSS yang terjadi di Desa Bukti sebanyak dua kasus itu yang dinilai masih bersifat lokal.
Sutjidra lebih lanjut mengungkapkan, sosialisasi pada dasarnya mengimbau kepada masyarakat agar menjaga ternak dengan baik dan bagi pedagang makanan olahan babi agar mengutakan higenisitas dari makanan yang dimasak.
"Dominan kasus MSS karena makanan yang dihidangkan tersebut setengah matang. Faktanya adalah apabila makanan dimasak dengan cara yang benar dan matang 100 persen, tentu kuman-kumannya akan mati," papar dia.
Pihaknya pun mengimbau kepada para pedagang daging babi dan masyarakat untuk berhati-hati dengan tetap mengolah daging babi dengan baik dan benar dan utamakan kesehatan.
"Semuanya agar terhindar dari penularan bakteri akut zoonosis penyebab meningitis streptococcus suis yang penularannya dari babi ke manusia melalui makanan babi mentah," kata Sutjidra yang juga seorang dokter tersebut.
"Kami segera bergerak cepat karena kasus meningitis babi pernah terjadi di wilayah Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra di Singaraja, Bali, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya sudah secara langsung mengintruksikan dinas yang menaungi masalah peternakan dan kesehatan menyosialisasikan pencegahan terhadap MSS yang penularannya akibat makanan babi mentah.
Ia menambahkan, pihaknya pun telah melakukan pengamatan termasuk dengan MSS yang terjadi di Desa Bukti sebanyak dua kasus itu yang dinilai masih bersifat lokal.
Sutjidra lebih lanjut mengungkapkan, sosialisasi pada dasarnya mengimbau kepada masyarakat agar menjaga ternak dengan baik dan bagi pedagang makanan olahan babi agar mengutakan higenisitas dari makanan yang dimasak.
"Dominan kasus MSS karena makanan yang dihidangkan tersebut setengah matang. Faktanya adalah apabila makanan dimasak dengan cara yang benar dan matang 100 persen, tentu kuman-kumannya akan mati," papar dia.
Pihaknya pun mengimbau kepada para pedagang daging babi dan masyarakat untuk berhati-hati dengan tetap mengolah daging babi dengan baik dan benar dan utamakan kesehatan.
"Semuanya agar terhindar dari penularan bakteri akut zoonosis penyebab meningitis streptococcus suis yang penularannya dari babi ke manusia melalui makanan babi mentah," kata Sutjidra yang juga seorang dokter tersebut.
Pewarta: IMB Andi Purnomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: