Jakarta (ANTARA News) - Penyidik polisi masih menginterogasi sembilan terdua teroris yang ditangkap di Toli-toli dan Perigi, Sulawesi Tengah, dan mengusut asal jaringan mereka.
"Terkait penangkapan sembilan orang di Sulteng, masih diusut berasal dari jaringan mana," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
"Belum bisa disimpulkan apakah ini jaringan Santoso. Ini masih pengembangan deteksi dini kepada pelaku yang memiliki potensi. Ternyata memang hasil pedalaman, mereka cukup kuat melakukan aksi teror," kata Boy.
Bersama sembilan terduga teroris itu ditemukan sembilan barang bukti, seperti tiga kantong pupuk KNO3, dua botol cairan spiritus berukuran masing-masing 600 ml, dua botol air aki, empat kantong plastik arang kayu, satu kantong belerang, satu kantong plastik paku, satu buah tabung gas elpiji, tujuh buah telepon seluler, satu buah buku tabungan Bank BNI Rekening 0439088386 atas nama Samsuriyadi.
Kesembilan orang itu ditangkap di tempat berbeda pada Kamis (9/3) dan Jumat (10/3).
Mereka terdiri dari IRH alias AAN, warga Desa Dangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong dibekuk di Parigi, AJ alias Jufri alias Abay, beralamat di Jalan Buyu Biongo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, ditangkap di Kelurahan Tawaeli, serta MD alias D alias Kelo, alamat Jalan Tanggul, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, ditangkap di Kelurahan Tawaeli.
Sedang enam orang ditangkap pada Jumat (10/3) di salah satu cafe di Kota Toli-toli, Kabupaten Toli-toli, masing-masing SMD alias SAM, alamat Jalan Veteran 2 Toli-toli, KIF, alamat Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gebang Rejo, Kota Poso, SYN, alamat Jalan Pulau Bali, Kelurahan Gebang Rejo, Kota Poso, DWN alias ALI, Jalan Pulau Sabang, Kelurahan Gebang Rejo, Kabupaten Poso, IRS alias ICAN, alamat Desa Latapan, Kecamatan Galang, Kabupaten Toli-toli.
Ada juga JEF yang diketahui lahir di Lampung, alamat Desa Siring Jaha, Kecamatan Sido Mulia, Kabupaten Lampung Selatan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kesembilan terduga teroris itu diketahui telah merencanakan serangan pemboman terhadap markas Brimob dan TNI di Kabupaten Toli-toli.
9 terduga teroris masih diinterogasi, polisi usut asal jaringannya
13 Maret 2017 16:49 WIB
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar. (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: