Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) akan mengirimkan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) ke pelatihan di Doha, Qatar, pada akhir Maret untuk menyesuaikan aturan baru penilaian kejuaraan senam internasional.

"Peraturan dalam penilaian kejuaraan senam internasional ada perubahan setelah Olimpiade Rio 2016. Atlet-atlet perlu menyesuaikan diri dengan menambah gerakan-gerakan baru pada pelatihan di Doha," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persani Dian Arifin kepada Antara di Jakarta, Senin.

Sebanyak 11 atlet senam nomor artistik, tujuh atlet putra dan empat atlet putri, akan mengikuti pemusatan pelatihan di Doha mulai 26 Maret hingga 25 April.

"Sebelumnya, mereka akan mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik yang juga berlangsung di Doha pada 22-25 Maret. Keikutsertaan dalam kejuaraan itu merupakan bagian dari uji coba Persani jelang SEA Games 2017," kata Dian.

Tujuh atlet nomor artistik PB Persani itu akan berangkat ke Doha pada Minggu (19/3).

"Kami mempersiapkan tim artistik putra, tim artistik putri, dan tim ritmik ke SEA Games 2017. Mereka berlatih di tiga daerah yaitu Jakarta, Jawa Timur, dan Riau," katanya.

Selain tim artistik, PB Persani juga akan mengirim atlet untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Ritmik di Tashkent, Uzbekistan, pada April.

"Kami memang punya target medali emas dalam SEA Games 2017 meskipun Satlak Prima tidak menargetkan medali emas bagi cabang olahraga senam," kata Dian.

Namun, Dian belum memastikan nomor perlombaan yang potensial bagi Indonesia untuk meraih medali emas dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara itu.

"Kami berharap dapat segera mendapatkan dukungan sponsor agar program senam terus berjalan dan dapat berprestasi mengangkat nama Indonesia," ujarnya.