Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak naik 21 poin menjadi Rp13.355 per dolar AS.

"Rupiah mampu bergerak positif meski dolar AS cenderung mengalami apresiasi di pasar global seiring dengan membaiknya data-data ketenagakerjaan," kata analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada.

Menurut dia, pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengenai pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2017 memberikan sentimen positif bagi rupiah.

"Darmin Nasution memberikan keyakinannya pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2017 dapat mencapai 5 persen, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 4,92 persen," katanya.

Ia menambahkan sikap Bank Indonesia yang dinilai siap menghadapi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat juga meredakan kekhawatiran pelaku pasar uang.

Sentimen positif juga datang dari cadangan devisa Indonesia yang pada akhir Februari 2017 meningkat menjadi 119,9 miliar dolar AS.

Sementara pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova mengatakan bahwa di tengah sentimen fundamental ekonomi Indonesia yang positif, rupiah akan bergerak stabil dengan kecenderungan menguat.

"Pengaruh sentimen eksternal dapat tertutupi dengan kondisi ekonomi domestik yang memiliki fundamental positif," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, penguatan rupiah kemungkinan cenderung terbatas karena potensi kenaikan suku bunga AS bulan ini.