Pemerintah Darwin tunggu rekomendasi kegiatan DAYR
12 Maret 2017 22:11 WIB
ilustrasi: Kapal pesiar Diamond Princess berlayar di kawasan perairan Benoa, Bali, Jumat (20/1). Sekitar 70 kapal pesiar ditargetkan akan mengunjungi Pelabuhan Benoa, Bali selama tahun 2017. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Ambon (ANTARA News) - Pemerintah Darwin Australian menunggu rekomendasi Pemerintah Kota (Pemkot Ambon) guna penyelenggaraan kegiatan Darwin-Ambon Yacht Race (DAYR) 2017.
Koordinator Humas Amboina Sailing Community (ASC), Eduard Pupella menyatakan koordinasi yang dilakukan pihaknya dengan tim Steering Commite Darwin Rick Setter telah menyampaikan permintaan kepada Pemkot Ambon terkait rekomendasi pelaksanaan DAYR 2017.
"Rekomendasi tersebut dalam bentuk kejelasan tindak lanjut kerjasama penyelenggaraan kegiatan tahunan DAYR, karena perwakilan Darwin telah mengirimkan surat tetapi sampai saat ini belum mendapat balasan terkait tindak lanjut kerja sama," katanya di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, pelaksanaan DAYR 2017 direncanakan berlangsung Agustus 2017 tetapi sampai saat ini belum ada pembahasan terkait kegiatan, sehingga pihak Darwin meminta kesediaan ASC untuk menindaklanjuti hal tersebut.
Beberapa waktu lalu Rick Setter telah bertemu Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru guna membicarakan hal tersebut, tetapi belum mendapatkan kepastian rekomendasi.
"Kami juga pada 1 Maret 2017 telah bertemu penjabat Wali Kota Ambon Frans Johanis Papilaya guna membicarakan kegiatan DAYR dan mendapat respon positif, tetapi tindak lanjut rekomendasi belum diterima sampai saat ini," ujarnya.
Menurut Eduard, rekomendasi merupakan syarat pelaksanaan karena DAYR merupakan bentuk kerja sama "sister city" Darwin - Ambon yang telah terbentuk sejak tahun.
Selama ini kerja sama penyelenggaraan DAYR hasil koordinasi event organiser (EO) di Ambon melalui Ellen De Lima dan Dinah Beach di Darwin.
"Pelaksanaan kerja sama perlu adanya bentuk komunikasi yang lebih intensif baik pemerintah dan antarkomunitas, sehingga menjadi sebuah hubungan kerja sama yang baik termasuk menghadirkan lebih banyak perahu layar ke Ambon," tandasnya.
Diakuinya, evaluasi yang dilakukan selama ini di kota Ambon melihat hal-hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan, yakni dari sisi jumlah dan kepentingan masyarakat Ambon terutama masyarakat desa Amahusu sebagai tempat finish DAYR.
ASC lanjutnya, merupakan kumpulan pemuda Amahusu yang pernah melakukan perjalanan dengan menggunakan perahu layar. ASC bertujuan untuk membangun hubungan persaudaraan erat antara masyarakat Amahusu dengan masyarakat Darwin.
"Sesuai dengan moto kami We Are the New Gandong, semakin memantapkan hubungan dua masyarakat. Prinsipnya kami ingin membuat hal baru yang dapat dirasakan manfaatnya baik oleh masyarakat Amahusu maupun masyarakat Darwin, karena selama ini kegiatan kegiatan yang digelar bersifat monoton dan dirasakan oleh peserta Darwin yang berkunjung selama penyelenggaraan DAYR," tandasnya.
Pihaknya berharap, berbagai upaya yang dilakukan pihaknya tidak terlepas dari membangun kerjasama dan menata kegiatan DAYR lebih baik di mata peserta maupun pihak Kementerian yang telah membantu.
"Sampai saat ini kami telah mendapat dukungan dari berbagai pihak diantaranya Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata dan Porlasi Kota Ambon, kita berharap dalam waktu dekat juga Pemkot Ambon mendukung upaya tersebut," kata Eduard.
(KR-PNN/N005)
Koordinator Humas Amboina Sailing Community (ASC), Eduard Pupella menyatakan koordinasi yang dilakukan pihaknya dengan tim Steering Commite Darwin Rick Setter telah menyampaikan permintaan kepada Pemkot Ambon terkait rekomendasi pelaksanaan DAYR 2017.
"Rekomendasi tersebut dalam bentuk kejelasan tindak lanjut kerjasama penyelenggaraan kegiatan tahunan DAYR, karena perwakilan Darwin telah mengirimkan surat tetapi sampai saat ini belum mendapat balasan terkait tindak lanjut kerja sama," katanya di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, pelaksanaan DAYR 2017 direncanakan berlangsung Agustus 2017 tetapi sampai saat ini belum ada pembahasan terkait kegiatan, sehingga pihak Darwin meminta kesediaan ASC untuk menindaklanjuti hal tersebut.
Beberapa waktu lalu Rick Setter telah bertemu Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru guna membicarakan hal tersebut, tetapi belum mendapatkan kepastian rekomendasi.
"Kami juga pada 1 Maret 2017 telah bertemu penjabat Wali Kota Ambon Frans Johanis Papilaya guna membicarakan kegiatan DAYR dan mendapat respon positif, tetapi tindak lanjut rekomendasi belum diterima sampai saat ini," ujarnya.
Menurut Eduard, rekomendasi merupakan syarat pelaksanaan karena DAYR merupakan bentuk kerja sama "sister city" Darwin - Ambon yang telah terbentuk sejak tahun.
Selama ini kerja sama penyelenggaraan DAYR hasil koordinasi event organiser (EO) di Ambon melalui Ellen De Lima dan Dinah Beach di Darwin.
"Pelaksanaan kerja sama perlu adanya bentuk komunikasi yang lebih intensif baik pemerintah dan antarkomunitas, sehingga menjadi sebuah hubungan kerja sama yang baik termasuk menghadirkan lebih banyak perahu layar ke Ambon," tandasnya.
Diakuinya, evaluasi yang dilakukan selama ini di kota Ambon melihat hal-hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan, yakni dari sisi jumlah dan kepentingan masyarakat Ambon terutama masyarakat desa Amahusu sebagai tempat finish DAYR.
ASC lanjutnya, merupakan kumpulan pemuda Amahusu yang pernah melakukan perjalanan dengan menggunakan perahu layar. ASC bertujuan untuk membangun hubungan persaudaraan erat antara masyarakat Amahusu dengan masyarakat Darwin.
"Sesuai dengan moto kami We Are the New Gandong, semakin memantapkan hubungan dua masyarakat. Prinsipnya kami ingin membuat hal baru yang dapat dirasakan manfaatnya baik oleh masyarakat Amahusu maupun masyarakat Darwin, karena selama ini kegiatan kegiatan yang digelar bersifat monoton dan dirasakan oleh peserta Darwin yang berkunjung selama penyelenggaraan DAYR," tandasnya.
Pihaknya berharap, berbagai upaya yang dilakukan pihaknya tidak terlepas dari membangun kerjasama dan menata kegiatan DAYR lebih baik di mata peserta maupun pihak Kementerian yang telah membantu.
"Sampai saat ini kami telah mendapat dukungan dari berbagai pihak diantaranya Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata dan Porlasi Kota Ambon, kita berharap dalam waktu dekat juga Pemkot Ambon mendukung upaya tersebut," kata Eduard.
(KR-PNN/N005)
Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: