Sorong (ANTARA News) - Pelaksanaan Sidang Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di tanah Papua yang dipusatkan di Waisai, Kabupaten Raja Ampat pada 11-17 Maret 2017 dihadiri oleh utusan Gereja delapan negara asing.

Utusan Gereja delapan negara yang tergabung dalam dewan Gereja dunia yang menghadiri pelaksanaan sidang sinode adalah utusan Gereja Filipina, Papua Nugini, Australia, Afrika, Kepulauan Fiji, Jerman, Jepang, dan Swiss.

Ketua Sinode GKI di tanah Papua Pendeta Albert Yoku di Waisai, Minggu, mengatakan, GKI mengundang mitra anggota dewan Gereja dunia menghadiri sidang sinode di Kabupaten Raja Ampat karena daerah tersebut merupakan destinasi wisata dunia.

"Pesona Raja Ampat ibarat wanita cantik di tanah Papua yang menarik perhatian dunia internasional sehingga GKI mengundang mitra gereja dunia agar pesona Raja Ampat dapat dipromosikan guna meningkatkan kunjungan wisatawan asing," ujarnya.

Dia mengatakan, Gereja Kristen Injili di tanah Papua mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat, Pemerintah Raja Ampat, maupun kabupaten lainnya yang memberikan sumbangan dana guna sukseskan kegiatan sidang sinode.

Gereja Kristen Injili juga memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang selama ini memberikan perhatian terhadap pelayanan GKI di tanah Papua.

"Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pemerintah pusat membantu Gereja Kristen Injili di tanah Papua membangun patung peradaban Injil di Pulau Mansinam Manokwari," ujarnya.

Ketua sinode berharap pelaksanaan sidang sinode berjalan lancar dan aman serta menghasilkan pemimpin GKI terbaik yang akan memajukan pelayanan maupun kesejahteraan umat kedepan.

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan kegiatan sidang sinode di Waisai, Kabupaten Raja Ampat sangat bermanfaat bagi daerah terutama peningkatan pendapatan daerah.

Ia menyampaikan sidang sinode yang dihadiri beberapa negara asing sangat bermanfaat bagi pariwisata Raja Ampat karena mereka yang hadir pasti pulang dan memberikan informasi tentang keindahan alam Raja Ampat kepada masyarakat di luar negeri.

"Dengan demikian ke depan nanti Kabupaten Raja Ampat akan lebih terkenal dan jumlah wisatawan yang mengunjungi Raja Ampat akan semakin meningkat," ungkapnya.

(T.KR-EBK/E001)