Pelindo III berkomitmen gunakan "crane" produk lokal
11 Maret 2017 23:56 WIB
Dokumentasi--Percepat Arus Bongkar Muat. Pekerja mengawasi proses perakitan crane baru Terminal Nilam, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/9). Untuk memangkas waktu tunggu bongkar muat kontainer (Dweiling Time) diterminal tersebut, PT Pelindo III menambah peralatan bongkar muat berupa dua unit Ship to Shore (STS) Crane berkapasitas 2 ribu ton per jam. (ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
Surabaya (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indoensia (Pelindo) III berkomitmen memenuhi pengadaan "crane" atau kebutuhan alat berat lainnya di seluruh wilayah kerjanya menggunakan produk dalam negeri.
"Salah satunya kita telah menjalin kerja sama dengan PT Barata Indonesia untuk memenuhi pengadaan alat berat di seluruh wilayah kerja PT Pelindo III," kata Direktur Utama PT Pelindo III Orias Petrus Moedak di Surabaya, Sabtu.
Dia mengatakan nota kesepahaman dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berpusat di Gresik, Jawa Timur itu, telah ditandatangani pada Jumat (10/3).
"Ini bentuk sinergi antar-BUMN. Selanjutnya detail kerja sama masih akan dibahas dan kita lanjutkan dengan perjanjian yang mengikat secara legal. Paling lama sebulan selesai," ujarnya.
Orias menyatakan PT Pelindo III memang bertekad menerapkan 100 persen lokal konten.
"Harapan kami, kalau bisa penggunaan produksi dalam negeri bukan cuma slogan," katanya.
Meski harus dilakukan secara bertahap karena diakuinya pada tahun ini masih ada kontrak kerja sama pengadaan alat berat dengan perusahaan di luar negeri, sisa dari kebijakan tahun sebelumnya.
"Tapi pengadaan lewat PT Barata tidak akan menghambat proses pengadaan yang sudah berjalan," ucapnya.
Dia mencontohkan tahun ini PT Pelindo III membutuhkan enam pengadaan alat berat, tiga di antaranya bisa dipesan dari PT Barata. Begitu seterusnya hingga pengadaan alat berat bisa dipenuhi semuanya oleh PT Barata.
"Karena pengadaan alat berat itu juga butuh waktu. Sepeknya juga harus disesuaikan, tidak seperti beli mobil," katanya.
Dia menjelaskan tahun ini PT Pelindo III menganggarkan investasi senilai Rp4,8 triliun.
"Investasi ini bukan hanya untuk pengadaan alat berat saja, juga untuk pembangunan fasilitas pelabuhan," tuturnya.
Sebisa mungkin, Orias mengungkapkan PT Pelindo III mulai tahun ini akan bermitra dengan perusahaan dalam negeri semua di berbagai bidang.
"Dengan begitu, secara bertahap, kita bisa menjadi bangsa mandiri," katanya.
Direktur Utama PT Barata Indonesia Silmy Karim menyambut baik kerja sama pengadaan alat berat dengan PT Pelindo III.
"Kita melihat sisi baiknya. Kalau alat berat produksi dalam negeri, jika terjadi kerusakan kita langsung respons," katanya.
Terlebih, pihaknya juga bekerja sama dalam hal perawatan alat berat dengan PT Pelindo III.
"Itulah kelebihannya, kita bisa bereaksi lebih cepat jika terjadi kerusakan," ucapnya.
"Salah satunya kita telah menjalin kerja sama dengan PT Barata Indonesia untuk memenuhi pengadaan alat berat di seluruh wilayah kerja PT Pelindo III," kata Direktur Utama PT Pelindo III Orias Petrus Moedak di Surabaya, Sabtu.
Dia mengatakan nota kesepahaman dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berpusat di Gresik, Jawa Timur itu, telah ditandatangani pada Jumat (10/3).
"Ini bentuk sinergi antar-BUMN. Selanjutnya detail kerja sama masih akan dibahas dan kita lanjutkan dengan perjanjian yang mengikat secara legal. Paling lama sebulan selesai," ujarnya.
Orias menyatakan PT Pelindo III memang bertekad menerapkan 100 persen lokal konten.
"Harapan kami, kalau bisa penggunaan produksi dalam negeri bukan cuma slogan," katanya.
Meski harus dilakukan secara bertahap karena diakuinya pada tahun ini masih ada kontrak kerja sama pengadaan alat berat dengan perusahaan di luar negeri, sisa dari kebijakan tahun sebelumnya.
"Tapi pengadaan lewat PT Barata tidak akan menghambat proses pengadaan yang sudah berjalan," ucapnya.
Dia mencontohkan tahun ini PT Pelindo III membutuhkan enam pengadaan alat berat, tiga di antaranya bisa dipesan dari PT Barata. Begitu seterusnya hingga pengadaan alat berat bisa dipenuhi semuanya oleh PT Barata.
"Karena pengadaan alat berat itu juga butuh waktu. Sepeknya juga harus disesuaikan, tidak seperti beli mobil," katanya.
Dia menjelaskan tahun ini PT Pelindo III menganggarkan investasi senilai Rp4,8 triliun.
"Investasi ini bukan hanya untuk pengadaan alat berat saja, juga untuk pembangunan fasilitas pelabuhan," tuturnya.
Sebisa mungkin, Orias mengungkapkan PT Pelindo III mulai tahun ini akan bermitra dengan perusahaan dalam negeri semua di berbagai bidang.
"Dengan begitu, secara bertahap, kita bisa menjadi bangsa mandiri," katanya.
Direktur Utama PT Barata Indonesia Silmy Karim menyambut baik kerja sama pengadaan alat berat dengan PT Pelindo III.
"Kita melihat sisi baiknya. Kalau alat berat produksi dalam negeri, jika terjadi kerusakan kita langsung respons," katanya.
Terlebih, pihaknya juga bekerja sama dalam hal perawatan alat berat dengan PT Pelindo III.
"Itulah kelebihannya, kita bisa bereaksi lebih cepat jika terjadi kerusakan," ucapnya.
Pewarta: Slamet AS/Hanif N
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: