Washington (ANTARA News) - Juara Prancis Terbuka Garbine Muguruza berhasil menahan ketegangan sebelum menundukkan petenis Belgia Kirsten Flipkens 6-2 6-3 dalam pertandingan pembukaan dia di BNP Paribas Open pada Jumat waktu setempat.
Melalui kemenangan itu maka petenis unggulan ketujuh itu selanjutnya akan menghadapi petenis AS Kayla Day, yang secara mengejutkan mengalahkan semi finalis Australia Terbuka Mirjana Lucic-Baroni dari Kroasia dalam tiga set 6-4 5-7 7-5.
Setelah meraih set pertama dan memimpin 5-0 pada set kedua sebelum Flitkens mengejar, Muguruza mematahkan lawan pada game keenam dan game terakhir dalam pertandingan itu, mencatat 24 kemenangan dengan 28 kesalahan sendiri.
"Ini pertandingan sulit, dia sangat berbakat dan dia bisa memukul bola sulit dan dia juga ulet," kata Muguruza.
Petenis Spanyol itu memenangi pertandingan langsung ketiga dia melawan pesaingnya itu di lapangan keras namun kalah dua kali di lapangan rumput.
"Menurut saya lapangan rumput yang paling sulit, anda tidak pernah tahu apa yang terjadi," kata Muguruza.
"Itu selalu sulit untuk menutup pertandingan pertama anda, dia seorang pemain yang berbakat, luar biasa, dan permainannya sangat beda, bahkan saya sempat tegang," tambahnya.
Sementara itu Day (17), memenangi empat pertandingan final melawan unggulan ke-32 Lucic-Baroni.
"Saya pikir yakin bisa menang saat posisi unggul 6-5 pada set ketiga, ini pertandingan ketat karena saya lumayan kesulitan untuk menutup pertandingan, tapi servis saya cukup membantu mengatasi masalah, saya tahu jika saya tetap pada gaya permainan saya, mungkin hasilnya akan buruk," kata Day.
Diantara para petenis unggulan lainnya, Dominika Cibulkova dari Slovakia dan petenis Ukraina Elina Svitolina yang juga harus bekerja keras dengan bermain ketat.
Unggulan kelima Cibulkova melibas petenis Latvia Jelena Ostapenko 6-4 3-6 6-3 dan unggulan ke-10 Svitolina butuh tiga set sebelum mengalahkan petenis China Wang Qiang 3-6 6-3 7-6(3).
Muguruza tundukkan Flipkens di Indian Wells
11 Maret 2017 13:58 WIB
Garbine Muguruza (Reuters)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: