Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo, Sabtu, membuka Pameran Furniture Internasional Indonesia 2017 di arena Pekan Raya Jakarta dengan mengajak pengusaha mengatasi tantangan bersama-sama.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi menjelaskan pemerintah terus mendorong upaya penguatan industri, terutama berkaitan dengan pengembangan produktivitas dan ekspor.

Dalam sambutan peresmian acara itu, Presiden mengatakan masih banyak masalah yang perlu diselesaikan bersama antara pemerintah dengan pengusaha.

"Menurut saya, semakin banyak kita bertemu baik dari asosiasi, dengan menteri-menteri maupun dengan saya. Saya kira masalah-masalah itu akan bisa kita selesaikan dengan baik," ujar Presiden.

Sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah, salah satunya menurut Jokowi adalah memberikan sejumlah insentif bagi beberapa industri untuk mendongkrak nilai ekspor.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan dirinya akan berdiksusi dengan Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri BUMN serta Kepala Badan Ekonomi Kreatif untuk membahas masalah yang berkaitan dengan SVLK serta perpajakan.

"Industri ini menggunakan bahan baku 100 persen dari Indonesia. Kedua, serap tenaga kerja banyak sekali. Ketiga, ekspor yang menghasilkan devisa. Ini tiga hal penting di industri ini, mebel dan kerajinan, gede sekali," kata Jokowi terkait potensi industri mebel domestik.

Pameran IFEX diselenggarakan selama empat hari sejak 11 Maret 2017 yang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia.

Menurut data Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), pasar mebel domestik pada Januari 2017 tumbuh 2,76 persen.

Sementara itu, data BPS menunjukkan ekspor mebel per Januari 2017 meningkat jadi 148 juta Dolar AS dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 144 Dolar AS.