Jakarta BNI Taplus gagal lolos "Final Four"
10 Maret 2017 17:46 WIB
Dokumentasi pebolavoli Jakarta BNI Taplus, Sari Widowati (tengah), dan Jaimie Thibeault (kanan), saat berusaha menghalau bola pebolavoli Jakarta Electric PLN, Aprilia Manganang (kiri), dalam pertandingan Proliga putaran kedua minggu pertama, di GOR Tridharma, Gresik, Jawa Timur, Jumat (3/3/2017). Pada pertandingan itu Jakarta Electric PLN menang atas Jakarta BNI Taplus dengan skor 3-0 (25-19, 25-18, 25-23). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Surabaya (ANTARA News) - Tim bola voli Jakarta BNI Taplus dipastikan gagal lolos ke babak empat besar atau "Final Four" Proliga 2017 setelah pada pertandingan melawan Gresik Petro Kimia kalah tiga set langsung.
"Harapan kami sudah tidak ada di empat besar karena kalah di pertandingan kali ini," ujar pelatih Jakarta BNI Taplus, Sukirno, di GOR Kertajaya Surabaya, Jumat.
Pada laga perdana putaran kedua seri kedua itu, Jakarta BNI Taplus harus mengakui keunggulan Gresik Petro Kimia masing-masing dengan skor 20-25, 14-25 dan 20-25.
Menurut dia, kekalahan di pertandingan ini tidak lepas dari permainan tak sesuai harapan dan beban mental para pemainnya yang mayoritas berusia belia.
"Ditambah lagi absennya dua pemain andalan kami, salah satunya Dhesy Saptiarini. Ini sebagai bahan evaluasi untuk Proliga berikutnya," ucapnya.
Kendati gagal memenuhi target empat besar, namun di pertandingan-pertandingan berikutnya, timnya tak akan mengalah untuk memotivasi dan mengangkat mental-mental bertanding pemain-pemainnya.
"Satu atau dua tahun lagi, pemain muda kami seperti Giofani Safitri dan Aninda Novitasari akan bersinar. Semoga mereka tetap di tim ini dan membuktikan yang lebih baik," katanya.
Di sisi lain, kemenangan Gresik Petro Kimia kali ini membuktikan kualitas tim untuk berlaga di pertandingan selanjutnya sekaligus persiapan menjelang babak empat besar.
"Pertandingan pertama sesuai harapan dan strategi, tapi tetap ada evaluasi menghadapi partai berikutnya, Minggu (12/3)," kata pelatih Gresik Petro Kimia, Li Huanning.
Memiliki waktu jeda sehari sebelum melawan Jakarta Pertamina Energi, ia mengaku akan memanfaatkannya sebaik mungkin dengan menggelar latihan pada Sabtu (11/3).
"Fokus kami di latihan membenahi apa yang menjadi kelengahan pada pertandingan awal tadi. Sekarang yang terpenting menang, bermain bagus dan lolos," katanya.
"Harapan kami sudah tidak ada di empat besar karena kalah di pertandingan kali ini," ujar pelatih Jakarta BNI Taplus, Sukirno, di GOR Kertajaya Surabaya, Jumat.
Pada laga perdana putaran kedua seri kedua itu, Jakarta BNI Taplus harus mengakui keunggulan Gresik Petro Kimia masing-masing dengan skor 20-25, 14-25 dan 20-25.
Menurut dia, kekalahan di pertandingan ini tidak lepas dari permainan tak sesuai harapan dan beban mental para pemainnya yang mayoritas berusia belia.
"Ditambah lagi absennya dua pemain andalan kami, salah satunya Dhesy Saptiarini. Ini sebagai bahan evaluasi untuk Proliga berikutnya," ucapnya.
Kendati gagal memenuhi target empat besar, namun di pertandingan-pertandingan berikutnya, timnya tak akan mengalah untuk memotivasi dan mengangkat mental-mental bertanding pemain-pemainnya.
"Satu atau dua tahun lagi, pemain muda kami seperti Giofani Safitri dan Aninda Novitasari akan bersinar. Semoga mereka tetap di tim ini dan membuktikan yang lebih baik," katanya.
Di sisi lain, kemenangan Gresik Petro Kimia kali ini membuktikan kualitas tim untuk berlaga di pertandingan selanjutnya sekaligus persiapan menjelang babak empat besar.
"Pertandingan pertama sesuai harapan dan strategi, tapi tetap ada evaluasi menghadapi partai berikutnya, Minggu (12/3)," kata pelatih Gresik Petro Kimia, Li Huanning.
Memiliki waktu jeda sehari sebelum melawan Jakarta Pertamina Energi, ia mengaku akan memanfaatkannya sebaik mungkin dengan menggelar latihan pada Sabtu (11/3).
"Fokus kami di latihan membenahi apa yang menjadi kelengahan pada pertandingan awal tadi. Sekarang yang terpenting menang, bermain bagus dan lolos," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: