Karimun akan gelar Festival Barongsai Internasional 24-25 Maret
10 Maret 2017 17:33 WIB
Kolaborasi Barongsai Dan Wayang. Tokoh pewayangan Sugriwa menari bersama Barongsai saat memeriahkan perayaan Imlek 2567 di Armada Town Square Magelang, Magelang, Jawa Tengah, Senin (8/2/2016). Penampilan kolaborasi Liong, Barongsai dan tokoh pewayangan pada perayaan Imlek 2567 sebagai bentuk kerukunan warga masyarakat Jawa dan keturunan Tionghoa yang ditampilkan lewat kesenian. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Karimun, Kepri (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, akan menggelar Festival Barongsai Internasional sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
"Festival ini akan digelar pada 24-25 Maret. Untuk tahap awal diikuti tiga negara yaitu Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Sudah ada 10 tim dari Indonesia dan Singapura yang mendaftar," kata Kepala Seksi Atraksi Promosi Kerja Sama Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karimun Bennyyudishitira di Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Menurut Benny, Festival Barongsai Internasional merupakan agenda kepariwisataan yang diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan di daerah setempat.
Festival Barongsai, sebuah kesenian tarian singa khas Tionghoa. Panitia masih membuka pendaftaran baik untuk tim kesenian barongsai dari dalam negeri, dan Malaysia yang dijadwalkan turut meramaikan acara tersebut.
"Kalau memang belum pasti dari Malaysia, dengan 10 tim ini saja sebenarnya sudah bisa dilaksanakan," ungkapnya.
Festival Barongsai tersebut, menurut dia, juga akan diikuti Festival Reog sebagai bonus tambahan dalam memanjakan wisatawan yang berlibur sambil menikmati kesenian tradisional di Karimun.
Untuk Festival Reog, kata dia, Singapura juga sudah memastikan akan mengirimkan timnya untuk ambil bagian dalam kesenian khas Jawa itu.
Dia optimistis festival kebudayaan itu akan menjadi agenda tahunan karena memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama dari Singapura dan Malaysia.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karimun Syuryaminsyah menjelaskan, Festival Barongsai Internasional yang baru perdana digelar juga didukung oleh Kementerian Pariwisata, sebagai salah satu agenda kepariwisataan di Karimun.
"Selama ini, atraksi Barongsai selalu dimainkan setiap perayaan Tahun Baru Imlek, dan kali ini kita kemas dalam sebuah festival yang menarik. Tim Barongsai dari Karimun dan daerah lain, termasuk dari negara jiran kita harapkan menampilkan kemahirannya dalam memainkan kesenian barongsai," kata Syuryaminsyah.
"Festival ini akan digelar pada 24-25 Maret. Untuk tahap awal diikuti tiga negara yaitu Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Sudah ada 10 tim dari Indonesia dan Singapura yang mendaftar," kata Kepala Seksi Atraksi Promosi Kerja Sama Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karimun Bennyyudishitira di Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Menurut Benny, Festival Barongsai Internasional merupakan agenda kepariwisataan yang diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan di daerah setempat.
Festival Barongsai, sebuah kesenian tarian singa khas Tionghoa. Panitia masih membuka pendaftaran baik untuk tim kesenian barongsai dari dalam negeri, dan Malaysia yang dijadwalkan turut meramaikan acara tersebut.
"Kalau memang belum pasti dari Malaysia, dengan 10 tim ini saja sebenarnya sudah bisa dilaksanakan," ungkapnya.
Festival Barongsai tersebut, menurut dia, juga akan diikuti Festival Reog sebagai bonus tambahan dalam memanjakan wisatawan yang berlibur sambil menikmati kesenian tradisional di Karimun.
Untuk Festival Reog, kata dia, Singapura juga sudah memastikan akan mengirimkan timnya untuk ambil bagian dalam kesenian khas Jawa itu.
Dia optimistis festival kebudayaan itu akan menjadi agenda tahunan karena memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama dari Singapura dan Malaysia.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karimun Syuryaminsyah menjelaskan, Festival Barongsai Internasional yang baru perdana digelar juga didukung oleh Kementerian Pariwisata, sebagai salah satu agenda kepariwisataan di Karimun.
"Selama ini, atraksi Barongsai selalu dimainkan setiap perayaan Tahun Baru Imlek, dan kali ini kita kemas dalam sebuah festival yang menarik. Tim Barongsai dari Karimun dan daerah lain, termasuk dari negara jiran kita harapkan menampilkan kemahirannya dalam memainkan kesenian barongsai," kata Syuryaminsyah.
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: