Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) agar tidak bergantung pada sektor pertambangan tapi juga mencari alternatif pengembangan sektor-sektor unggulan yang lain.

"Saya melihat dengan semakin membaiknya harga komoditas minerba di pasar global, perekonomian di Kaltim akan kembali menggeliat lagi. Namun demikian saya ingin memanfaatkan kondisi ini sebagai momentum melakukan langkah-langkah pengembangan sektor-sektor unggulan di luar sektor pertambangan," kata Presiden Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang evaluasi proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Ia berpesan agar Kaltim dapat memanfaatkan dan mencari sektor unggulan alternatif meliputi pertanian, perkebunan, perikanan, serta industri pengolahan.

"Penting sekali pengembangan sektor-sektor ini, saya harapkan dapat memberikan nilai tambah serta menyerap banyak tenaga kerja di Kaltim," katanya.

Presiden juga mengharapkan pertumbuhan ekonomi di Kaltim semakin membaik seiring dengan mulai beroperasinya pabrik baru CPO, pembangunan kilang minyak di Bontang, serta up grading kilang-kilang minyak existing oleh Pertamina di Kaltim.

"Selain itu, dari data yang saya miliki di lapangan usaha nonpertambangan cenderung tumbuh positif, tapi belum mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi di Kaltim secara keseluruhan," katanya.

Menurut dia, agar perekonomian Kaltim bisa tumbuh ke arah positif dan lebih cepat lagi maka infrastruktur pendukung harus dibenahi.

"Baik infratruktur transportasi, seperti tol Balikpapan-Samarinda, jalan Trans Kalimantan, pembangunan jalur kereta api, pembangunan bandara, dan penyiapan pelabuhan serta galangan kapal," katanya.

Selain itu Presiden juga menekankan pentingnya pengembangan infratruktur penunjang untuk pengembangan kawasan-kawasan industri pengolahan di Kaltim, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy yang nantinya difokuskan pada industri pengolahan kelapa sawit.

Menurut Presiden, Kaltim juga perlu segera menuntaskan pembangunan waduk dan bendungan.

"Selain bermanfaat bagi pengembangan usaha sektor pertanian, juga dapat dikembangkan untuk penyediaan air baku sebagai sumber pengembangan energi alternatif," katanya.