Polisi-tentara bersenjata berjaga di jalan usai bentrok di Tangerang
9 Maret 2017 16:13 WIB
Sejumlah polisi berkendara motor melakukan patroli di sejumlah jalan protokol kota Tangerang pasca bentrokan pengemudi angkutan umum dengan pengemudi transportasi berbasis "Online", Tangerang, Banten, Kamis (9/3/2017). Patroli dilakukan bersama satuan TNI untuk menjaga keamanan kota Tangerang pasca bentrokan kemarin. (ANTARA FOTO/Lucky R.)
Tangerang (ANTARA News) - Polisi dan anggota TNI bersenjata lengkap berjaga di Jalan Bango Perumnas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, setelah kabar insiden perusakan kendaraan milik pengemudi di layanan pemesanan transportasi daring.
Anggota Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota dan TNI dari Yonif 203 tampak melakukan pengamanan di Jalan Bango.
Warga masih berkumpul di lokasi bentrokan antara sekelompok orang dengan pengemudi ojek yang bergabung dengan layanan pemesanan ojek daring yang akan menjemput penumpang. Polisi dan TNI mengimbau mereka membubarkan diri.
Pengamanan juga dilakukan aparat kepolisian di sekitar Taman Pisang karena ada informasi mengenai perusakan mobil milik pengemudi yang tergabung dalam layanan pemesanan transportasi daring.
Pagi tadi aparat Kepolisian dan TNI membagikan selebaran kesepakatan damai antara supir angkutan umum dan pengemudi yang tergabung dalam layanan pemesanan transportasi daring ke warga dan pengemudi.
Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Kombespol Harry Kurniawan mengatakan penyebaran selebaran mengenai kesepakatan itu dilakukan untuk menjaga kota tetap kondusif.
Polisi mengimbau pengemudi angkutan umum dan angkutan berbasis layanan pemesanan daring tidak berkumpul untuk menghindari provokasi dan bentrokan.
Pada Rabu (8/3) terjadi bentrokan antara supir angkutan umum dan pengemudi ojek berbasis layanan daring di Kota Tangerang.
Bentrokan berawal dari demonstrasi supir angkutan umum yang menolak keberadaan layanan transportasi daring di Kota Tangerang yang disebut sebagai penyebab pendapatan mereka berkurang.
Dalam aksinya, para supir merazia pengemudi layanan transportasi daring hingga berujung kekerasan. Ratusan pengemudi ojek berbasis layanan daring kemudian balas merazia angkutan umum sehingga terjadi bentrok di Jalan Moh Toha Sangiang Jaya.
Setelah ada mediasi dari kepolisian, TNI dan Pemerintah Kota Tangerang, kedua pihak sepakat berdamai, saling memaafkan dan berjanji tidak membiarkan kejadian serupa berulang, serta tidak akan main hakim sendiri.
Anggota Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota dan TNI dari Yonif 203 tampak melakukan pengamanan di Jalan Bango.
Warga masih berkumpul di lokasi bentrokan antara sekelompok orang dengan pengemudi ojek yang bergabung dengan layanan pemesanan ojek daring yang akan menjemput penumpang. Polisi dan TNI mengimbau mereka membubarkan diri.
Pengamanan juga dilakukan aparat kepolisian di sekitar Taman Pisang karena ada informasi mengenai perusakan mobil milik pengemudi yang tergabung dalam layanan pemesanan transportasi daring.
Pagi tadi aparat Kepolisian dan TNI membagikan selebaran kesepakatan damai antara supir angkutan umum dan pengemudi yang tergabung dalam layanan pemesanan transportasi daring ke warga dan pengemudi.
Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Kombespol Harry Kurniawan mengatakan penyebaran selebaran mengenai kesepakatan itu dilakukan untuk menjaga kota tetap kondusif.
Polisi mengimbau pengemudi angkutan umum dan angkutan berbasis layanan pemesanan daring tidak berkumpul untuk menghindari provokasi dan bentrokan.
Pada Rabu (8/3) terjadi bentrokan antara supir angkutan umum dan pengemudi ojek berbasis layanan daring di Kota Tangerang.
Bentrokan berawal dari demonstrasi supir angkutan umum yang menolak keberadaan layanan transportasi daring di Kota Tangerang yang disebut sebagai penyebab pendapatan mereka berkurang.
Dalam aksinya, para supir merazia pengemudi layanan transportasi daring hingga berujung kekerasan. Ratusan pengemudi ojek berbasis layanan daring kemudian balas merazia angkutan umum sehingga terjadi bentrok di Jalan Moh Toha Sangiang Jaya.
Setelah ada mediasi dari kepolisian, TNI dan Pemerintah Kota Tangerang, kedua pihak sepakat berdamai, saling memaafkan dan berjanji tidak membiarkan kejadian serupa berulang, serta tidak akan main hakim sendiri.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: