Malang (ANTARA News) - Jumlah pendaftar jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Brawijaya (UB) Malang 2017 turun sekitar 25 persen dibanding tahun sebelumnya, dari 48.343 pendaftar pada 2016 menjadi 35.659 pendaftar pada tahun ini.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Kusmartono di Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan penurunan jumlah pendaftar SNMPTN tersebut dipengaruhi adanya persyaratan akreditasi bagi sekolah dan pengurangan kuota bagi mahasiswa baru UB.

"Salah satu peraturan untuk jalur SNMPTN ini, di antaranya adalah akreditasi bagi setiap sekolah. Selain itu, tingkat keketatan seleksi mahasiswa UB karena terjadinya penurunan kuota dari sekitar 12.000 pada tahun 2016 menjadi sekitar 10.000 pada tahun ini," katanya.

Karena semakin ketatnya persaingan, kata Kusmartono, setiap sekolah bisa membantu siswa didiknya untuk memberikan rambu-rambu tingkat keketan SNMPTN.

"Saya berharap guru bimbingan konseling (BK) bisa mengarahkan siswa didiknya dan kalau mengarahkan jangan besar pasak daripada tiang," katanya.

Persyaratan akreditasi sekolah untuk bisa mendaftarkan siswa-siswinya ke PTN melalui jalur SNMPTN adalah untuk sekolah terakreditasi A sebanyak 50 persen dari jumlah siswa yang lulus, akreditas B sebesar 30 persen, dan akreditasi C sebesar 10 persen siswa terbaik di sekolahnya. Sedangkan untuk sekolah yang belum terakreditasi hanya 5 pesren.

Sementara pada SNMPTN 2016, sekolah dengan akreditasi A bisa mendaftarkan 75 persen, akreditasi B sebesar 50 persen siswa terbaiknya atau turun 20 persen pada 2017.

Menyinggung pendaftar terbanyak untuk jalur SNMPTN, Kusmartono menyebutkan program studi (Prodi) Agribisnis dan Akuntansi. Program studi agribisnis jumlah pendaftarnya mencapai 1.664 orang atau terbanyak untuk bidang IPA. Sedangkan untuk bidang IPS prodi akuntansi masih menjadi favorit pilihan pendaftar, yakni mencapai 1.786.

Kepala Bidang Tracer Study Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPKK) UB, Agung Sugeng Widodo mengatakan saat ini banyak perusahaan seperti perbankan yang justru mencari lulusan dari program studi agribisnis.

Sementara itu Kaprodi Agribisnis FP UB Dr Agustina Shinta mengemukakan lulusan agribisnis sudah sesuai kompetensi yang diharapkan. Bila dibagi sesuai dengan kesesuaian bidang, memang ada yang bekerja di bidang pertanian dan nonpertanian, namun sesuai dengan bidang keahlian sosial ekonomi (sosek).

Ia menerangkan bila dibagi sesuai jenis usaha, lulusan agribisnis tersebar di berbagai lini, seperti menjadi pegawai negeri sipil (PNS), swasta, wirausaha, dan studi lanjut.

"Peminat Prodi Agribisnis saat ini menjadi pilihan favorit untuk bidang IPA," katanya.

Berdasarkan data dari UB, dari 35.659 pendaftar SNMPTN 2017, UB sebagai pilihan PTN pertama sebanyak 25.003 dan yang memilih UB sebagai PTN kedua sebanyak 10.656 dengan persentase pendaftar IPS lebih besar daripada IPA.

Untuk pendaftar bidik misi sebanyak 7.237 dengan kuota 10 persen dari jumlah keseluruhan mahasiswa baru yang ditetapkan UB . J

Jumlah pendaftar terbanyak masih didominasi calon mahasiswa baru dari Jatim, yakni sebanyak 19.329 pendaftar dari 146 sekolah, posisi kedua adalah Jawa Barat dengan 2.285 pendaftar dari 579 sekolah, posisi ketiga adalah Jawa Tengah dengan 1.929 pendaftar dari 874 sekolah.