Presiden: IORA ingin ciptakan Samudera Hindia aman
7 Maret 2017 17:54 WIB
Presiden Sambut Presiden Afrika Selatan Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) sebelum pembukaan KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3/2017). KTT IORA 2017 diharapkan menghasilkan Jakarta Concord yang berisi tentang Kerja Sama Regional bagi Samudra Hindia yang Damai, Stabil dan Makmur. (ANTARA/IORA SUMMIT 2017/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan semua pemimpin negara-negara anggota IORA telah menyatakan keinginannya untuk menciptakan Samudera Hindia yang aman dan damai, dalam KTT IORA yang digelar di Jakarta.
"Keinginan kita semua pemimpin IORA adalah menciptakan Samudra Hindia sebagai kawasan yang aman dan damai," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama antara Presiden RI Jokowi, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Ruang Cenderawasih I Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Selasa, setelah selesainya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) yang berlangsung 5-7 Maret 2017.
Kepala Negara menambahkan bahwa para pemimpin negara-negara anggota IORA juga memiliki komitmen yang tinggi untuk menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 yang disebut sebagai konstitusi untuk mengatur samudera.
"Kondisi Samudera Hindia yang aman dan damai menjadi cipta dasar di bidang-bidang lainnya," katanya.
Satu hal kata Presiden yang sangat disambut baik oleh para pemimpin negara-negara anggota IORA adalah penyelenggaraan IORA Business Summit yang menjaring kerja sama antar-pengusaha yang harus terus diperkuat di masa yang akan datang.
KTT kali ini menghasilkan Jakarta Concord yang di dalamnya diteguhkan komitmen memajukan keamanan dan keselamatan maritim, meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, hingga memajukan pengembangan dan pengelolaan perikanan yang berkesinambungan dan bertanggung jawab.
Selain itu juga memperkuat pengelolaan risiko bencana, memperkuat kerja sama akademik dan ilmu pengetahuan, serta memajukan kerja sama di bidang pariwisata dan kebudayaan.
"Selain 6 kerja sama tersebut para pemimpin IORA juga mendorong untuk memperkokoh kerja sama tiga isu lainnya yaitu blue economy, women empowerment, dan demokrasi tata pemerintahan yang baik, pemberantasan korupsi, serta hak asasi manusia," katanya.
(H016/J003)
"Keinginan kita semua pemimpin IORA adalah menciptakan Samudra Hindia sebagai kawasan yang aman dan damai," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama antara Presiden RI Jokowi, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Ruang Cenderawasih I Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Selasa, setelah selesainya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) yang berlangsung 5-7 Maret 2017.
Kepala Negara menambahkan bahwa para pemimpin negara-negara anggota IORA juga memiliki komitmen yang tinggi untuk menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 yang disebut sebagai konstitusi untuk mengatur samudera.
"Kondisi Samudera Hindia yang aman dan damai menjadi cipta dasar di bidang-bidang lainnya," katanya.
Satu hal kata Presiden yang sangat disambut baik oleh para pemimpin negara-negara anggota IORA adalah penyelenggaraan IORA Business Summit yang menjaring kerja sama antar-pengusaha yang harus terus diperkuat di masa yang akan datang.
KTT kali ini menghasilkan Jakarta Concord yang di dalamnya diteguhkan komitmen memajukan keamanan dan keselamatan maritim, meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, hingga memajukan pengembangan dan pengelolaan perikanan yang berkesinambungan dan bertanggung jawab.
Selain itu juga memperkuat pengelolaan risiko bencana, memperkuat kerja sama akademik dan ilmu pengetahuan, serta memajukan kerja sama di bidang pariwisata dan kebudayaan.
"Selain 6 kerja sama tersebut para pemimpin IORA juga mendorong untuk memperkokoh kerja sama tiga isu lainnya yaitu blue economy, women empowerment, dan demokrasi tata pemerintahan yang baik, pemberantasan korupsi, serta hak asasi manusia," katanya.
(H016/J003)
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: