Washington (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat (AS) mulai mengerahkan sistem pertahanan anti-rudal balistik ke Korea Selatan menyusul sejumlah uji coba rudal oleh Korea Utara, kata Komando Pasifik AS pada Senin (6/3).

Pengumuman itu disampaikan setelah Korea Utara pada Senin meluncurkan empat rudal, yang menurut mereka merupakan bagian dari latihan untuk menyerang basis Amerika Serikat di Jepang. Tiga rudal di antaranya jatuh di dekat Jepang.

Pengerahan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) "berkontribusi terhadap sistem pertahanan rudal berlapis dan memperkuat pertahanan US-ROK Alliance (Aliansi AS-Republik Korea) melawan ancaman rudal Korea Utara," kata Komando Pasifik dalam pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.

"Peningkatan uji coba program senjata nuklir Korea Utara dan peluncuran rudal balistik menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional, dan melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Korea Selatan dan AS tahun lalu sepakat memasang sistem THAAD, yang berulang kali dikecam Tiongkok sebagai ancaman bagi keamanannya.

Pernyataan Komando Pasifik, yang mengawasi operasi militer AS di Asia Pasifik, menyebutkan bahwa sistem itu "kemampuan pertahanannya ketat dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara di kawasan."

Sistem itu dimaksudkan untuk menghadang dan memusnahkan rudal balistik berjangkauan pendek dan menengah selama fase final penerbangan. (mu)