Presiden Jokowi ajak pemimpin negara mencoba kursi rotan
7 Maret 2017 13:58 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (kanan), dan Wakil Presiden Seychellois Vincent Meriton (kiri) mencoba kursi-kursi rotan dalam berbagai bentuk yang terpajang di stan, di sela KTT IORA, di Jakarta, Selasa (7/3/2017). (ANTARA News/Desca Lidya Natalia)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) 2017 untuk mencoba produk kursi rotan buatan Indonesia yang sedang dipamerkan di tempat acara.
Presiden Joko Widodo mencoba kursi goyang yang terbuat dari rotan di stan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) tersebut.
Presiden yang juga mantan pengusaha mebel itu mengajak Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Bangladesh Hasina Wajed, Presiden Mozambik Filipe Nyusi, Wakil Presiden Comoros Djaffar Ahmed Said Hassani dan Wakil Presiden Seychellois Vincent Meriton ikut mencoba kursi-kursi rotan dalam berbagai bentuk yang terpajang di stan.
Selain itu, Presiden juga mencoba stan lain dalam arena pameran. Ia masih ditemani oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala Badan dan Ekonomi Kreatif (Barekraf) Triawan Munaf.
"Pak Presiden mengatakan tadi kursinya bagus, enak diduduki," kata pemilik Satori Rattan, Satori, yang menjaga stan tersebut.
Satori mengatakan kursi goyang yang diduduki Presiden Jokowi adalah produk terbaru bernama Elena yang memang mengutamakan kenyamanan penggunanya.
"Kami memang mengutamakan kenyamanan saat membuat kursi ini," ungkap Satori.
Setelah rombongan Presiden dan para pemimpin negara meninggalkan stan, seorang staf dari PM Bangladesh tampak kembali kembali ke stan HIMKI.
"Saya ingin membeli kursi goyang yang tadi diduduki Presiden Jokowi, saya ingin beli dua," kata staf yang ditemani seorang ajudan tersebut.
Ia tampak sedikit memaksa agar Satori segera membungkus satu kursi goyang bekas diduduki Jokowi itu.
"Itu stafnya PM Bangladesh ingin langsung bawa ke hotel lalu diangkut dengan pesawat besok. Inginnya beli dua padahal hanya ada satu untuk display di pameran ini jadi satu lagi akan dikirim sebulan lagi," kata Satori.
Kursi goyang itu menurut Satori dijual seharga Rp2,2 juta per unit.
Presiden Joko Widodo mencoba kursi goyang yang terbuat dari rotan di stan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) tersebut.
Presiden yang juga mantan pengusaha mebel itu mengajak Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Bangladesh Hasina Wajed, Presiden Mozambik Filipe Nyusi, Wakil Presiden Comoros Djaffar Ahmed Said Hassani dan Wakil Presiden Seychellois Vincent Meriton ikut mencoba kursi-kursi rotan dalam berbagai bentuk yang terpajang di stan.
Selain itu, Presiden juga mencoba stan lain dalam arena pameran. Ia masih ditemani oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala Badan dan Ekonomi Kreatif (Barekraf) Triawan Munaf.
"Pak Presiden mengatakan tadi kursinya bagus, enak diduduki," kata pemilik Satori Rattan, Satori, yang menjaga stan tersebut.
Satori mengatakan kursi goyang yang diduduki Presiden Jokowi adalah produk terbaru bernama Elena yang memang mengutamakan kenyamanan penggunanya.
"Kami memang mengutamakan kenyamanan saat membuat kursi ini," ungkap Satori.
Setelah rombongan Presiden dan para pemimpin negara meninggalkan stan, seorang staf dari PM Bangladesh tampak kembali kembali ke stan HIMKI.
"Saya ingin membeli kursi goyang yang tadi diduduki Presiden Jokowi, saya ingin beli dua," kata staf yang ditemani seorang ajudan tersebut.
Ia tampak sedikit memaksa agar Satori segera membungkus satu kursi goyang bekas diduduki Jokowi itu.
"Itu stafnya PM Bangladesh ingin langsung bawa ke hotel lalu diangkut dengan pesawat besok. Inginnya beli dua padahal hanya ada satu untuk display di pameran ini jadi satu lagi akan dikirim sebulan lagi," kata Satori.
Kursi goyang itu menurut Satori dijual seharga Rp2,2 juta per unit.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: