CLS Knights Surabaya cari pemain impor untuk posisi guard
6 Maret 2017 21:15 WIB
Final IBL 2016 Pebasket Pelita Jaya EMP Adhi Prasetyo Putra (kanan) berusaha memasukkan bola ke basket dengan dihadang dua pebasket CLS Knights Surabaya Muhammad Isman Thoyib (kiri) dan Jamarr Andre Johnson (tengah) pada pertandingan babak final Indonesia Basketball League (IBL) Game 2 Tahun 2016 di Britama Arena Mahaka Square, Jakarta, Sabtu (28/5/2016). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/16) ()
Jakarta (ANTARA News) - CLS Knights Surabaya masih mencari pemain asing baru di posisi "guard" atau "big man" untuk menggantikan salah satu dari pemain impor Dechriston McKinney atau pemain naturalisasi Jamarr Andre Johnson, kata pelatih Wahyu Widayat Jati.
"Saat ini pemain-pemain asing itu masih kami pantau. Kami mau tahu kondisi fisik mereka bagaimana, kemampuan, dan kesehatannya. Intinya yang siap tampil," ujar Wahyu, akrab disapa Cacing, saat berbincang dengan Antara di Jakarta, Senin.
Menurut Cacing, timnya siap mengambil risiko dengan pergantian pemain tersebut karena dia menilai CLS saat ini masih lemah di lini serang.
Sisi itu perlu segera ditambal karena CLS berpeluang besar masuk ke babak "playoff" Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017.
"Karena itulah kami perlu prediksi juga lawan kami siapa jika masuk playoff, apakah SM atau Garuda Bandung, untuk memastikan kebutuhan tim apakah guard atau big man," tutur Cacing.
Namun, dia melanjutkan, jikapun nantinya tidak bisa mendapatkan pebola basket impor yang sesuai keinginan, CLS siap memanfaatkan kualitas yang ada.
CLS sendiri sempat hampir mendapatkan bintang Satria Muda Pertamina saat menjuarai Perbasi Cup di akhir 2016 lalu, Dior Lowhorn. Akan tetapi, usaha itu gagal karena pebola basket asal Amerika Serikat itu tidak diperkenankan bermain di IBL 2017 oleh pihak liga dengan alasan ada dugaan Lowhorn akan menerima gaji di atas batas penghasilan ("salary cap") yang sudah ditetapkan.
Padahal, kata Cacing, kesepakatan antara CLS dan Lowhorn hampir saja terjadi. Sebab, pebola basket bertinggi badan dua meter itu sudah berada di Indonesia untuk menyelesaikan administrasi.
"Lowhorn sudah di Indonesia sejak dua minggu lalu, datang dengan biayanya sendiri karena dia sangat ingin main di Indonesia. Seharusnya jika memang ada dugaan seperti disampaikan, ya dibuktikan dulu. CLS sendiri tidak ada usaha untuk melanggar aturan, begitu juga Lowhorn," tutur dia.
Sebelumnya, pihak Liga Bola Basket Indonesia (IBL) memastikan pemain asal Amerika Serikat, Dior Lowhorn tidak bisa tampil untuk klub manapun di lndonesia pada musim 2017.
Direktur IBL Hasan Gozali beberapa waktu lalu menuturkan bahwa kebijakan itu diambil karena ada dugaan salah satu klub ingin merekrut Lowhorn dengan gaji di atas "salary cap" atau batas penghasilan yang sudah ditetapkan.
"Daripada hal itu menimbulkan kontroversi, jadi kami memutuskan demikian," ujar Hasan.
Adapun sampai Seri VI Jakarta selesai, CLS Knights Surabaya, juara IBL 2016, masih bertengger di peringkat pertama klasemen sementara Divisi Putih. Melihat susunan klasemen di divisi tersebut, tiga tim yang sangat mungkin masuk ke "playoff" adalah CLS, Satria Muda Pertamina yang belum terkalahkan di IBL dan saat ini di posisi kedua serta Bank BJB Garuda Bandung di peringkat ketiga.
"Saat ini pemain-pemain asing itu masih kami pantau. Kami mau tahu kondisi fisik mereka bagaimana, kemampuan, dan kesehatannya. Intinya yang siap tampil," ujar Wahyu, akrab disapa Cacing, saat berbincang dengan Antara di Jakarta, Senin.
Menurut Cacing, timnya siap mengambil risiko dengan pergantian pemain tersebut karena dia menilai CLS saat ini masih lemah di lini serang.
Sisi itu perlu segera ditambal karena CLS berpeluang besar masuk ke babak "playoff" Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017.
"Karena itulah kami perlu prediksi juga lawan kami siapa jika masuk playoff, apakah SM atau Garuda Bandung, untuk memastikan kebutuhan tim apakah guard atau big man," tutur Cacing.
Namun, dia melanjutkan, jikapun nantinya tidak bisa mendapatkan pebola basket impor yang sesuai keinginan, CLS siap memanfaatkan kualitas yang ada.
CLS sendiri sempat hampir mendapatkan bintang Satria Muda Pertamina saat menjuarai Perbasi Cup di akhir 2016 lalu, Dior Lowhorn. Akan tetapi, usaha itu gagal karena pebola basket asal Amerika Serikat itu tidak diperkenankan bermain di IBL 2017 oleh pihak liga dengan alasan ada dugaan Lowhorn akan menerima gaji di atas batas penghasilan ("salary cap") yang sudah ditetapkan.
Padahal, kata Cacing, kesepakatan antara CLS dan Lowhorn hampir saja terjadi. Sebab, pebola basket bertinggi badan dua meter itu sudah berada di Indonesia untuk menyelesaikan administrasi.
"Lowhorn sudah di Indonesia sejak dua minggu lalu, datang dengan biayanya sendiri karena dia sangat ingin main di Indonesia. Seharusnya jika memang ada dugaan seperti disampaikan, ya dibuktikan dulu. CLS sendiri tidak ada usaha untuk melanggar aturan, begitu juga Lowhorn," tutur dia.
Sebelumnya, pihak Liga Bola Basket Indonesia (IBL) memastikan pemain asal Amerika Serikat, Dior Lowhorn tidak bisa tampil untuk klub manapun di lndonesia pada musim 2017.
Direktur IBL Hasan Gozali beberapa waktu lalu menuturkan bahwa kebijakan itu diambil karena ada dugaan salah satu klub ingin merekrut Lowhorn dengan gaji di atas "salary cap" atau batas penghasilan yang sudah ditetapkan.
"Daripada hal itu menimbulkan kontroversi, jadi kami memutuskan demikian," ujar Hasan.
Adapun sampai Seri VI Jakarta selesai, CLS Knights Surabaya, juara IBL 2016, masih bertengger di peringkat pertama klasemen sementara Divisi Putih. Melihat susunan klasemen di divisi tersebut, tiga tim yang sangat mungkin masuk ke "playoff" adalah CLS, Satria Muda Pertamina yang belum terkalahkan di IBL dan saat ini di posisi kedua serta Bank BJB Garuda Bandung di peringkat ketiga.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: