Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan akan memberikan imbalan hingga satu miliar won (sekitar Rp11,5 miliar) kepada para pembelot dari Korea Utara yang memiliki informasi rahasia mengenai negara tertutup itu, menurut berbagai laporan pada Minggu (5/3).

Pemerintah saat ini menawarkan hingga 217.000 dolar AS (sekitar Rp2,90 miliar) kepada para pembelot dari Korea Utara yang memiliki informasi rahasia, tapi ini akan menjadi kenaikan imbalan uang pertama dalam dua dekade.

Imbalan akan diberikan kepada “mereka yang memberikan informasi intelijen dan informasi yang dapat meningkatkan keamanan Korea Selatan,” menurut lansiran kantor berita Yonhap.

Imbalan yang dibayarkan tergantung dari seberapa penting informasi intelijen itu, kata Yonhap.

Insentif tunai tersebut bertujuan mendorong lebih banyak anggota elite Korea Utara beralih ke Korea Selatan, imbuh Yonhap.

“Salah satu alasan terbesar mengapa warga Korea Utara ragu untuk membelot adalah karena mereka takut (bagaimana mereka akan mencari nafkah) setelah mereka datang ke Korea Selatan,” kata Yonhap, mengutip seorang pejabat kementerian.

Para pembelot dengan jabatan tinggi sudah menjadi sumber informasi intelijen penting mengenai pemerintah Pyongyang selama bertahun-tahun.

Pada Agustus 2016, mantan wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris Thae Yong-Ho menjadi salah satu pembelot dengan jabatan tertinggi.

(Baca juga: Malaysia usir duta besar Korea Utara)