Perpustakaan Tanjungpinang tawarkan pembelajaran "outbound"
6 Maret 2017 06:38 WIB
Ilustrasi--Sejumlah pelajar SMA Negeri 16 Surabaya mendengarkan materi tentang infeksi dan penularan virus di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/2/2017). Kegiatan pembelajaran tersebut bertujuan untuk mengenalkan tentang virus kepada para pelajar agar dapat mencegah dan menekan beberapa penyakit menular yang disebabkan oleh virus. (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Tanjungpinang (ANTARA News) - Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menawarkan kepada sekolah-sekolah mengenai sistem pembelajaran "outbound".
"Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruangan sekolah, tapi dilakukan di wilayah kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang Wan Samsi, Minggu.
Samsi menjelaskan bahwa pembelajaran tersebut dilakukan pada jam belajar dengan menggunakan fasilitas antarjemput pelajar dari sekolah ke Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang.
Menurut Samsi, dinas terkait juga telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang untuk meningkatkan minat baca pelajar melalui sistem "outbound" tersebut.
"Dalam sehari, kunjungan pelajar semakin banyak karena dalam sehari rata-rata sekitar tiga lokal per sekolah memenuhi perpustakaan," katanya.
Melihat besarnya antusias pelajar, Samsi menyusulkan menambah koleksi perpustakaan dengan target 300 ribu buku.
"Koleksi di perpustakaan sekarang ini masih kecil, jadi memang perlu ada penambahan, baik buku maupun judul, " kata dia.
Ia berpendapat bahwa sistem pembelajaran "outbound" merupakan bentuk proses belajar yang efektif karena pelajar dapat memperkuat ilmu yang didapat di sekolah dengan bacaan yang ada di perpustakaan.
"Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruangan sekolah, tapi dilakukan di wilayah kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang Wan Samsi, Minggu.
Samsi menjelaskan bahwa pembelajaran tersebut dilakukan pada jam belajar dengan menggunakan fasilitas antarjemput pelajar dari sekolah ke Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang.
Menurut Samsi, dinas terkait juga telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang untuk meningkatkan minat baca pelajar melalui sistem "outbound" tersebut.
"Dalam sehari, kunjungan pelajar semakin banyak karena dalam sehari rata-rata sekitar tiga lokal per sekolah memenuhi perpustakaan," katanya.
Melihat besarnya antusias pelajar, Samsi menyusulkan menambah koleksi perpustakaan dengan target 300 ribu buku.
"Koleksi di perpustakaan sekarang ini masih kecil, jadi memang perlu ada penambahan, baik buku maupun judul, " kata dia.
Ia berpendapat bahwa sistem pembelajaran "outbound" merupakan bentuk proses belajar yang efektif karena pelajar dapat memperkuat ilmu yang didapat di sekolah dengan bacaan yang ada di perpustakaan.
Pewarta: Saud MC
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: