Puting beliung landa tiga kecamatan di Magetan
5 Maret 2017 19:05 WIB
ilustrasi: Sejumlah warga berada di antara bangunan rumah terdampak angin puting beliung di desa Terung, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (16/2/2017). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Magetan (ANTARA News) - Bencana angin puting beliung melanda tiga kecamatan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang merusak ratusan rumah milik warga di wilayah setempat.
Data BPBD Kabupaten Magetan mencatat, tiga kecamatan yang dilanda hujan deras disertai angin puting beliung tersebut adalah Kecamatan Magetan, Sukomoro, dan Panekan.
"Kerusakan rumah paling banyak di wilayah Kecamatan Magetan, baik berkategori rusak parah akibat tertimpa pohon tumbang saat angin kencang maupun rusak ringan yang hanya gentengnya beterbangan tertiup angin," ujar staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Anjar Kurniawan kepada wartawan, Minggu.
Menurut dia, angin puting beliung tersebut terjadi pada Sabtu (4/3) malam saat hujan deras mengguyur wilayah Magetan. Sedangkan, kerja bakti membersihkan material rumah yang rusak baru dilakukan warga dan petugas BPBD setempat pada Minggu pagi hingga siang hari.
Pihaknya merinci, di Kecamatan Magetan, angin puting beliung melanda di empat desa/kelurahan, yakni Desa Purwosari dan Baron serta Kelurahan Sukowinangun dan Selosari.
Sedangkan di Kecamatan Sukomoro dan Panekan, puting beliung menerjang satu desa, yakni masing-masing Desa Bandar dan Milangsari.
"Kerusakan rumah atau bangunan paling banyak terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, baik rusak parah maupun sedang," katanya.
Anjar menambahkan warga Kabupaten Magetan diimbau waspada dengan curah hujan yang masih tinggi dan menyebabkan bencana hidrometerologi, seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor.
BMKG memprediksi curah hujan masih cukup tinggi hingga April mendatang. BPBD setempat memetakan wilayah Magetan yang rawan angin puting beliung berada di Kecamatan Magetan, Sukomoro, Takeran, Panekan, Karangrejo, dan Maospati.
Sedangkan rawan banjir terdapat di Kecamatan Barat dan Kartoharjo. Sementara wilayah yang rawan longsor berada di lereng Gunung Lawu, yakni Kecamatan Plaosan, Poncol, Parang, Sidorejo, dan Panekan.
(KR-LUS/E009)
Data BPBD Kabupaten Magetan mencatat, tiga kecamatan yang dilanda hujan deras disertai angin puting beliung tersebut adalah Kecamatan Magetan, Sukomoro, dan Panekan.
"Kerusakan rumah paling banyak di wilayah Kecamatan Magetan, baik berkategori rusak parah akibat tertimpa pohon tumbang saat angin kencang maupun rusak ringan yang hanya gentengnya beterbangan tertiup angin," ujar staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Anjar Kurniawan kepada wartawan, Minggu.
Menurut dia, angin puting beliung tersebut terjadi pada Sabtu (4/3) malam saat hujan deras mengguyur wilayah Magetan. Sedangkan, kerja bakti membersihkan material rumah yang rusak baru dilakukan warga dan petugas BPBD setempat pada Minggu pagi hingga siang hari.
Pihaknya merinci, di Kecamatan Magetan, angin puting beliung melanda di empat desa/kelurahan, yakni Desa Purwosari dan Baron serta Kelurahan Sukowinangun dan Selosari.
Sedangkan di Kecamatan Sukomoro dan Panekan, puting beliung menerjang satu desa, yakni masing-masing Desa Bandar dan Milangsari.
"Kerusakan rumah atau bangunan paling banyak terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, baik rusak parah maupun sedang," katanya.
Anjar menambahkan warga Kabupaten Magetan diimbau waspada dengan curah hujan yang masih tinggi dan menyebabkan bencana hidrometerologi, seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor.
BMKG memprediksi curah hujan masih cukup tinggi hingga April mendatang. BPBD setempat memetakan wilayah Magetan yang rawan angin puting beliung berada di Kecamatan Magetan, Sukomoro, Takeran, Panekan, Karangrejo, dan Maospati.
Sedangkan rawan banjir terdapat di Kecamatan Barat dan Kartoharjo. Sementara wilayah yang rawan longsor berada di lereng Gunung Lawu, yakni Kecamatan Plaosan, Poncol, Parang, Sidorejo, dan Panekan.
(KR-LUS/E009)
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: